Hubungan Anas Urbaningrum dengan SBY, memanas menjelang pergantian ketua umum Partai Demokrat. Hingga saat itu akhirnya Anas masuk penjara karena kasus dugaan korupsi Hambalang. SBY saat itu dikabarkan tidak menyetujui niatan Anas untuk menjadi ketua umum Partai Demokrat. Apalagi, Anas malah terpilih dalam pelaksanaan kongres.
Pada saat KPK mengusut perkara dugaan korupsi Anas, muncul isu bahwa penetapan Anas sebagai tersangka kasus Hambalang, merupakan bagian dari upaya penyingkiran Anas dari ketua umum Demokrat. Namun, pada akhirnya pengadilan tipikor tetap memutus Anas bersalah dan masuk penjara.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan tanggapannya terkait pernyataan mantan wakil menteri Hukum dan HAM
Denny Indrayana yang menyebut bahwa pemilu akan diubah menggunakan
sistem proporsional tertutup oleh Mahkamah Konstitusi. SBY menyebut, jika informasi yang disampaikan Denny Indrayana benar, putusan MK ini akan menjadi isu besar dalam dunia politik Indonesia saat ini.
“Pertanyaan pertama kepada MK, apakah ada kegentingan & kedaruratan sehingga
sistem pemilu diganti ketika proses pemilu sudah dimulai? Ingat, DCS (Daftar Caleg Sementara) baru saja diserahkan kepada KPU,” kata SBY, Ahad (28/5).
SBY menilai, pergantian sistem pemilu di tengah jalan bisa menyebabkan kekacauan. “Pergantian sistem pemilu di tengah jalan bisa menimbulkan ‘chaos’,” ujarnya.