Senin 29 May 2023 00:34 WIB

Anak dan Ibu Berkebutuhan Khusus Dilatih Ecoprinting

Ecoprinting dapat menjadi sumber penghasilan dan UMKM warga.

Kegiatan ecoprinting yang mendorong kepedulian terhadap lingkungan.
Foto: Dok. Web
Kegiatan ecoprinting yang mendorong kepedulian terhadap lingkungan.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pelaku kerajinan "ecoprinting" melatih ibu-ibu yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus di Kota Padang, Sumatra Barat. Kegiatan teknik "ecoprinting" digelar pada akhir pekan di sebuah galeri di kota setempat.

Ecoprinting merupakan proses menciptakan sebuah kain bermotif tumbuhan, di mana motif tersebut berasal dari tanaman asli. Kerja ini mempertahankan warna dan bentuk dari tumbuhan yang menjadi motifnya.

Baca Juga

Pengajar ecoprinting, Vivi Mulia mengatakan kegiatan pelatihan ini diharapkan tidak hanya untuk mengisi waktu luang menemani anak-anak mereka, tetapi juga dapat dijadikan sebagai penghasilan tambahan bagi keluarga.

"Kita akan gelar kegiatan ini sekali sebulan dan bukan hanya sekedar berkumpul namun mengajak ibu-ibu aktif bekerja untuk mendapatkan uang," kata dia di Padang, Ahad (28/5/2023).

Menurut dia, memiliki anak dengan kebutuhan khusus bukan halangan bagi ibu-ibu untuk menambah keterampilan mereka saat menemani anak-anak mereka bermain dan belajar.

"Para ibu-ibu ini dilatih membuat motif kain dengan menggunakan teknik ecoprint yang ramah lingkungan," katanya.

Ia mengatakan pelatihan ini diinisiasi dua pelaku usaha kerajinan di Kota Padang dan salah satunya merupakan penyandang disabilitas.

Menurut dia pelatihan ini ditujukan untuk pemberdayaan perempuan anak dengan kebutuhan khusus, anak yatim piatu, anak terlantar agar mereka dapat mandiri dalam menghasilkan uang.

Ia mengatakan peserta ini tidak hanya berlarih teknik ecoprint, tetapi juga keterampilan merajut dan membuat makrame yakni menyulam simpul berbahan kain atau tali.

"Ini baru pertama kali kita lakukan dan ke depannya setiap bulan kami ada program salah satu bisa disabilitas, bisa anak yatim, bisa ibu-ibu rumah tangga juga, jadi memang pemberdayaan perempuan juga," kata ViviMulia.

Sementara itu, peserta pelatihan, Dwi Novela, mengatakan sebagai ibu yang memiliki anak disabilitas agar tidak vakum, tetapi memiliki kegiatan yang bermanfaat.

"Kalau merajut, bisa menghasilkan uang dengan membuat rajutan dan dijual," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement