Sabtu 27 May 2023 14:39 WIB

Mendag Zulhas Dorong APEC Perkuat Kemitraan Inklusif di Kawasan Asia Pasifik

Penyalahgunaan isu lingkungan sebagai hambatan perdagangan dinilai kesalahan besar.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat menghadiri pertemuan dengan para Menteri APEC, di Detroit, Amerika Serikat, Jumat(26/5/2023).
Foto: dok pribadi
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat menghadiri pertemuan dengan para Menteri APEC, di Detroit, Amerika Serikat, Jumat(26/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mendorong Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) menyiapkan kebijakan yang merangkul seluruh anggota untuk berkembang. Termasuk berkomitmen memerkuat kemitraan perdagangan berkelanjutan di kawasan Asia Pasifik.

Menurut Mendag Zulkifli Hasan (Zulhas), penguatan kemitraan penting untuk menghadapi tantangan ekonomi di masa mendatang. Dorongan untuk memerkuat kemitraan ini disampaikan Zulhas pada hari kedua Pertemuan Para Menteri Perdagangan Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (Asia Pacific Economic Cooperation Ministers Responsible for Trade/APEC MRT), pada Jumat (26/5/2023).

Baca Juga

Pertemuan hari kedua mengambil topik ‘Focusing on Sustainable and Inclusive Trade in the Region’. Zulhas menegaskan, Menteri Perdagangan APEC harus terus berkomitmen mendorong kebijakan perdagangan yang berkelanjutan dan inklusif untuk mengatasi tantangan ekonomi di masa depan.

Kemitraan di kawasan harus diperkuat. Kita harus membangun pemahaman dan strategi bersama,” ujar Mendag Zulhas dalam keterangan, Sabtu (27/5/2023).

Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) ini menambahkan, tindakan kolektif dan upaya-upaya kemitraan menjadi tulang punggung mewujudkan kebijakan yang inklusif. Ia menegaskan, kebijakan perdagangan terkait lingkungan harus sejalan dengan pengentasan kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan untuk semua.

“Sekarang bukan waktu yang tepat untuk rivalitas dan kompetisi. Kita harus mengambil tindakan kolektif dan mempromosikan kemitraan daripada saling menyalahkan," tegas Zulhas.

Menurut Mendag Zulhas, penyalahgunaan isu lingkungan sebagai hambatan perdagangan adalah kesalahan besar. Ia mengatakan, hal ini justru akan menggerus kepercayaan terhadap kerja sama di kawasan dan malah menghalangi pembangunan berkelanjutan.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono menyampaikan intervensi saat pertemuan agar APEC memastikan pembangunan ekonomi dan pemulihan pascapandemi dilakukan secara bersama-sama. Menurutnya, semua anggota APEC harus pulih dan tumbuh tanpa meninggalkan anggota lainnya.

“APEC harus memimpin dan memberi teladan dalam membangun pemulihan ekonomi yang lebih baik, yang dipadukan dengan transisi ekonomi hijau dan transformasi digital. Namun, yang terpenting adalah memastikan tidak ada negara yang tertinggal,” kata Djatmiko.

Datmiko juga menyampaikan perkembangan saat Indonesia memegang Keketuaan ASEAN 2023. Beberapa hal yang disampaikan di antaranya membangun peta jalan harmonisasi standar ASEAN untuk mendukung implementasi Sustainable Development Goals 2030, dan kerangka kerja transisi pembiayaan untuk mendukung pembiayaan berkelanjutan dan ekonomi hijau.

Rangkaian pertemuan APEC MRT berlangsung pada 25-26 Mei 2023 di Detroit, Michigan, Amerika Serikat. Pertemuan ini turut dihadiri Perwakilan Dagang Amerika Serikat (United States Trade Representative/USTR) Duta Besar Katherine Tai yang juga selaku Ketua APEC MRT, Direktur Jenderal WTO Ngozi Okonjo- Iweala, para Menteri Perdagangan APEC, APEC-Business Advisory Council (ABAC), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), Pacific Economic Cooperation Council (PECC), dan Pacific Islands Forum (PIF).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement