Ahad 21 May 2023 11:45 WIB

Muhadjir: Siapa Pun Presidennya, Penanganan Stunting Harus Berkelanjutan

Penanganan stunting menjadi bagian dari pembangunan kualitas sumber daya manusia.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolandha
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy.
Foto:

Muhadjir menegaskan, intervensi penanganan stunting dan kemiskinan harus dilakukan secara berkesinambungan. Karena menurutnya, penyebab stunting dan kemiskinan saling beririsan dan harus ditangani keduanya supaya bisa mengentaskan stunting.

Dalam hal ini, dia meminta supaya intervensi penanganan stunting dilakukan berbarengan, seperti intervensi kesehatan dan gizi untuk ibu dan bayi rentan stunting dan juga intervensi bantuan sosial untuk penanganan kemiskinan dapat dilakukan dengan maksimal.

"Penanganan stunting, rumah tangga miskin, itu harus ditangani secara terintegrasi. Tidak boleh terjadi lagi kelurahan di Kota Pekanbaru ini ada keluarga yang stunting dan tidak mendapatkan bantuan sosial," ucapnya.

Karenanya, dalam berbagai kesempatan. Muhadjir terus menanyakan perihal penanganan dan intervensi yang telah didapat para ibu. Didapatkan, para ibu dengan anak rentan stunting telah menerima bantuan intervensi gizi, pendampingan dari pendamping KB, dan juga mendapatkan intervensi pemenuhan gizi.

Namun juga, keluhan dari para ibu, mereka sebagian masih belum masuk dalam penerima PKH dan belum menerima bantuan sosial. Muhadjir meminta supaya pihak kelurahan, kecamatan, dan dinas sosial untuk mendata para ibu-ibu dengan anak rentan stunting supaya bisa mendapatkan bantuan PKH.

"Bantuan PKH yang belum terima supaya didata betul-betul, dikirimkan ke Kemenko PMK untukdimasukkan ke DTKS dan P3KE supaya bisa diintervensi. Sementara bisa dari anggaran bansos kota atau dari provinsi atau dana kelurahan atau dana CSR," kata Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement