REPUBLIKA.CO.ID, MAROS -- Kelompok relawan yang terdiri dari para santri di Sulawesi Selatan (Sulsel) Santri Dukung Ganjar (SDG) kembali menghelat berbagai kegiatan positif untuk meningkatkan kualitas para santri di pondok-pondok pesantren yang ada di sana. Salah satunya lewat pelatihan penulisan kaligrafi yang digelar di Pondok Pesantren Al-Mubarak di Desa Majannang, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, Sulsel pada Ahad (14/5/2023).
Dipandu oleh pembuat kaligrafi profesional, para santri dibebaskan membuat tulisan kaligrafi dengan berbagai gambar hiasan sesuai dengan kreativitas mereka.
Koordinator Wilayah SDG Sulsel, Ahmad Zulfikar mengatakan, pelatihan penulisan kaligrafi ini berguna untuk mengasah kreativitas para santri.
"Ini guna mendorong dan mengembangkan kreativitas, nilai seni, serta memperkenalkan kepada santriwan dan santriwati bahwa kaligrafi ini merupakan bagian dari seni di Islam," ujarnya, seperti dilansir pada Senin (15/5/2023).
Adapun dalam pelatihan tersebut para santri juga dibekali materi tentang asal muasal penulisan kaligrafi, jenis-jenis kaligrafi, hingga fungsi dan kegunaan kaligrafi.
Kegiatan ini juga diharapkan bisa memberikan pemahaman tentang tata cara penulisan kaligrafi dan huruf arab yang benar, serta menanamkan nilai-nilai keindahan dan kecintaan kepada Al-Qur’an.
Dalam kunjungan ke Ponpes Al-Mubarak, relawan SDG Sulsel juga menyerahkan bantuan material untuk renovasi ruang kelas para santri yang rusak.
"Beberapa bulan lalu, pesantren ini khususnya ruang kelasnya terkena musibah, diterjang angin puting beliung. Semoga dari bantuan yang kami berikan berupa bahan material, bisa bermanfaat dan digunakan untuk renovasi pondok pesantren ini," kata Zulfikar.
Relawan ini pun berkomitmen terus melanjutkan kegiatannya yang bermanfaat lainnya. Tidak hanya di ponpes tapi juga dengan majelis-majelis taklim di Sulsel.
"Rencana kegiatan berikutnya, masih di bulan Mei kami akan melakukan workshop sertifikasi halal. Yang nantinya kita akan bekerjasama dengan majelis-majelis taklim. Karena kita (relawan SDG) memang bersinergi dengan majelis taklim di Sulawesi Selatan," sebutnya.
Pengurus Ponpes Al-Mubarak, Ustaz Lukman menyebut pihaknya senang atas terlaksananya kegiatan dan bantuan yang diberikan relawan SDG kepada ponpesnya.
"Manfaatnya sangat luar biasa. Pelatihan-pelatihan seperti ini bisa menambah wawasan santri kami, untuk meningkatkan kualitas-kualitas mereka," katanya.
Lukman berharap agar relawan SDG bisa kembali berkunjung ke ponpesnya untuk memberikan lainnya. Salah satunya bantuan renovasi untuk fasilitas para santri, seperti ruangan MCK dan asrama para santri.
Bantuan ini diharapkan karena kondisi berbagai fasilitas di ponpes tersebut cukup mengkhawatirkan. Beberapa ruangan MCK bahkan terpantau sudah terbengkalai karena rusak.
"Kami berharap, setelah bantuan ini, masih ada pemberian bantuan lain seperti bantuan fasilitas, misalnya MCK. Kalau bisa ada bantuan lain untuk membantu kami," kata dia.
Tak hanya hal yang berkaitan dengan kesenian, SDG juga kerap memberikan ragam pelatihan agar wawasan para santri semakin luas. Seperti ketika menggelar pelatihan tanggap bencana untuk para santri yang digelar di Pondok Pesantren Nurul Yaqin Al-Huffaz di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, Sumbar beberapa waktu lalu.
Koordinator Wilayah SDG Sumbar, Fikri Haldi di Padang, Selasa mengatakan bahwa ada ratusan santri dan pengurus ponpes yang ikut serta dalam pelatihan ini.
"Kami di SDG melakukan pelatihan dan memberikan pembekalan-pembekalan kepada para santri agar mereka tanggap bencana," kata dia, demikian dilansir dari Antara.