REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Bank Nagari milik Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) berhasil meraih penghargaan Top Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) 2023 dengan predikat The Best BPD dari Majalah Infobank.
"Terima kasih kepada Majalah Infobank yang telah melakukan penilaian kepada Bank Nagari sehingga layak, dan terpilih mendapatkan penghargaan Top BUMD 2023," kata Direktur Utama Bank Nagari Muhamad Irsyad di Padang, Kamis (11/5/2023).
Bank Nagari atau bank kebanggaan Ranah Minang tersebut masuk dalam 17 Bank Pembangunan Daerah (BPD) di seluruh Indonesia yang menerima penghargaan dari Majalah Infobank.
Keberhasilan Bank Nagari raih Top BUMD 2023 merupakan pencapaian terbaik, serta hasil kerja keras seluruh jajaran direksi, pegawai hingga karyawan Bank Nagari
"Mudah-mudahan dengan prestasi ini bisa lebih memotivasi Bank Nagari dalam memberikan yang terbaik bagi perekonomian masyarakat di Sumbar," harap dia.
Sebagai informasi, 17 BPD yang menerima penghargaan tersebut merupakan bagian dari 65 BUMD sektor keuangan yang berhasil meraih penghargaan Top BUMD 2023 dari Majalah Infobank. Penghargaan itu diberikan berdasarkan rating BPD, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) yang dilakukan Biro Riset Infobank pada kinerja keuangan tahun 2021 dan 2022.
Beberapa kriteria penilaian yang digunakan Biro Riset Infobank dalam mengukur kinerja BUMD sektor keuangan tersebut antara lain aspek efisiensi dan pertumbuhan, penilaian pada aspek profil risiko, good corporate governance (GCG), rentabilitas, dan permodalan.
Sementara itu, Chairman Infobank Media Group Eko B. Supriyanto mengatakan kegiatan Infobank Top BUMD 2023 terselenggara atas kerja sama Infobank Media Group dengan otoritas jasa keuangan (OJK), Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda), dan Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Milik Pemerintah Daerah (Perbamida).
Terakhir, ia mengapresiasi kinerja BUMD, baik itu BPD, BPR, maupun BPRS milik pemerintah daerah yang berhasil mengukir kinerja terbaik di tengah perlambatan ekonomi pascapandemi COVID-19 dan tekanan ekonomi global.
Ikuti Whatsapp Channel Republika