Kamis 11 May 2023 08:44 WIB

Kepala BPIP: Peran Mahasiswa IAIN dan Univ Khairun Ternate Kunci Peradaban Masa Depan

Kepala BPIP ajak mahasiswa IAIN dan Khairun implementasikan nilai-nilai Pancasila

Kepala BPIP Prof Drs KH Yudian Wahyudi MA, PhD menggelar Pembinaan Ideologi Pancasila yang diselenggarakan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Rabu, (10/5/2023) di Perguruan Tinggi Institut Agama Islam (IAIN) Ternate dan Universitas Khairun Ternate
Foto: dok BPIP
Kepala BPIP Prof Drs KH Yudian Wahyudi MA, PhD menggelar Pembinaan Ideologi Pancasila yang diselenggarakan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Rabu, (10/5/2023) di Perguruan Tinggi Institut Agama Islam (IAIN) Ternate dan Universitas Khairun Ternate

REPUBLIKA.CO.ID, MALUKU UTARA -- Mahasiswa dari Perguruan Tinggi Institut Agama Islam (IAIN) Ternate dan Universitas Khairun Ternate antusias mengikuti Pembinaan Ideologi Pancasila, yang diselenggarakan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Rabu (10/5/2023).

Kegiatan yang diselenggarakan di dua kampus besar di maluku utara tersebut, bahkan mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Kota dan Civitas Akademika kedua kampus tersebut.

Kepala BPIP Prof Drs KH Yudian Wahyudi MA, PhD menyebut peran mahasiswa Ternate sebagai kunci peradaban masa depan. Apalagi, Ternate dan Tidore salah satu daerah kepulauan di Provinsi Maluku yang memiliki sejarah penting dalam kemerdekaan Indonesia.

"Mahasiswa saat ini, tidak cukup mengimplementasikan tri dharma perguruan tinggi, tetapi juga harus berperan dalam menjaga dan mengamalkan Ideologi Pancasila di masa kini dan masa akan datang" jelasnya.

Ia mengaku, tantangan bangsa Indonesia ke depan sangat kompleks, karena banyak kelompok yang ingin mengganti ideologi negara, terutama melalui teknologi.

Dia pun mengajak kepada ratusan mahasiswa dan civitas akademika IAIN Ternate dan Khairun Ternate untuk maju bersama mengimplementasikan nilai-nilai luhur sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

"Mari kita implementasikan nilai-nilai Pancasila melalui kearifan lokal seperti kuliner, musik, olahrga dan lain sebagainya," ucapnya.

Profesor yang pernah menjabat presiden rektor Instiut Agama Islam se-Asia ini juga mengajak kepada Civitas Akademika IAIN Ternate dan Universitas Khairun Ternate untuk tetap bersyukur sebagai warga negara Indonesia yang memiliki Pancasila.

"Pancasila lahir bukan di ruang hampa, tetapi dari nilai-nilai yang ada di negara kita pada zaman nenek moyang," katanya memaparkan.

Tidak hanya itu, menurut dia, Pancasila bisa menyatukan 57 negara (kerajaan), termasuk kerajaan yang ada di Ternate menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement