Rabu 10 May 2023 22:07 WIB

Cegah Terulangnya Insiden di Halte CSW, Transjakarta Latih Petugas Pramusapa

Anak berkebutuhan khusus melukai leher anak lain di Halte TransJakarta CSW.

Sejumlah penumpang memasuki gerbang untuk menaiki bus Transjakarta di Halte Cakra Selaras Wahana (CSW), Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (11/8/2022). Transjakarta menambah petugas keamanan di halte maupun di bus agar kejadian anak berkebutuhan khusus yang melukai anak lain tidak terjadi lagi. Insiden itu terjadi di Halte CSW pada Senin (8/5/2023).
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) melatih petugas pramusapa untuk meningkatkan pelayanan kepada penumpang anak-anak penyandang disabilitas maupun perempuan di seluruh area layanan. Salah satu caranya ialah dengan peningkatan bagi sumber daya manusia (SDM) yang berfokus pada penanganan terhadap pelanggan dengan kebutuhan khusus.

"Kami memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan melalui berbagai pelatihan kepada pramusapa yang sedang bertugas," kata Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan TransJakarta Apriastini Bakti Bugiansri dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (10/5/2023).

Baca Juga

Menurut Apriastini, TransJakarta juga akan menambah petugas keamanan di halte maupun di bus agar kejadian anak berkebutuhan khusus yang melukai anak lain tidak terjadi lagi. Insiden itu terjadi di Halte CSW pada Senin (8/5/2023).

"Kami menyadari bahwa apa yang telah kami upayakan tetap memerlukan peningkatan secara berkesinambungan sehingga membutuhkan waktu," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra menyatakan peristiwa anak perempuan berkebutuhan khusus (15 tahun) melukai anak lainnya (16) di Halte CSW merupakan tanggung jawab bersama.

"Peristiwa memilukan ini, saya kira ini bukan hanya tanggung jawab PT TransJakarta saja, karena mandat kebijakan adalah kewajiban bersama di bawah tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah," kata Jasra.

Menurut Jasra, jika digali lebih dalam, faktor yang menyebabkan persoalan seperti ini salah satunya karena anak sedang tantrum namun orang tuanya tidak peka. Ketidakpekaan ini bisa disebabkan kurangnya pengetahuan atau orang tua kehabisan cara sehingga anak mengalami frustrasi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement