REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Penelitian Survei dan Polling Indonesia (SPIN) menunjukkan elektabilitas Erick Thohir berada di posisi tertinggi dengan poin 18,2 persen. Angka itu mengungguli sejumlah tokoh nasional.
Ketua Umum Partai Demokrat AHY berada di posisi kedua dengan elektabilitas sebesar 13,1 persen. Kemudian di tempat ketiga ada Ridwan Kamil dengan elektabilitas cawapres sebesar 10,5 persen.
SPIN menilai, Erick Thohir menjadi tokoh pendatang baru pilihan masyarakat dalam bursa kepemimpinan nasional. Menatap Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang, andalan dan kepercayaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu menjadi pemuncak bursa calon wakil presiden (cawapres) versi versi SPIN.
Direktur Eksekutif SPIN Igor Dirgantara menyatakan Erick Thohir dan AHY mengalami kenaikan elektabilitas dari hasil survei terakhir pada bulan Februari lalu. Sementara itu, Ridwan Kamil terjun bebas dari posisi pertama menjadi ketiga.
"Tren Erick Thohir meningkat dilihat dari survei Februari 2023 lalu, demikian juga AHY. Sementara Ridwan Kamil menunjukkan tren menurun," terang Igor saat memaparkan laporan hasil survei SPIN periode 27 April hingga 4 Mei 2023, di Jakarta pada Rabu (10/5/2023).
Ridwan Kamil harus puas di tempat ketiga dengan penurunan elektabilitas sebesar 6,7 persen. Dari 17,2 persen di bulan Februari 2023 menjadi 10,5 persen.
Di posisi ini, Ridwan Kamil bersaing dengan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa yang memiliki elektabilitas sebesar 10,3 persen.
"Ridwan Kamil harus bertarung ketat dengan Khofifah yang menguat untuk masuk ke tempat ke tiga,” ujar Igor.
Dengan ini Erick Thohir menjadi tokoh pendatang baru pilihan masyarakat dalam bursa kepemimpinan nasional. Elektabilitasnya saat ini menjadi yang teratas dengan selisih 5,1 persen di atas angka margin of error (moe) 2,8 persen.
Perlu diketahui, SPIN menggelar survei elektabilitas calon wakil presiden atau cawapres di Pilpres 2024 pada periode 27 April hingga 4 Mei 2023. Survei dilakukan dengan metode wawancara via telepon atau smartphone dengan melibatkan 1.230 responden.
Sampel survei diambil secara acak atau random digit dialing dan simple random sampling. Adapun MoE survei +/- 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Komitmen berantas korupsi
Kolaborasi Kejagung-Menteri BUMN terus membuahkan hasil yang positif. Setelah serangkaian kasus korupsi di beberapa perusahaan BUMN terungkap, giliran korupsi dana pensiun di Pelindo yang terbongkar.
Pengamat dari Universitas Sutomo, Yusak Farchan mengatakan, upaya-upaya membongkar sekaligus memberantas korupsi akan selalu mendapat apresiasi dari masyarakat. Termasuk, korupsi di perusahaan-perusahaan BUMN.
Terlebih, Erick sudah berinisiatif membangun kolaborasi langsung ke aparat penegak hukum Kejagung. Bahkan, jika kolaborasi mampu membuka kotak pandora di Pelindo akan memberi efek elektoral pula bagi Erick.
"Justru, masyarakat menunggu karena dari sekian banyak BUMN faktanya banyak yang sakit, bukan BUMN yang sheat dan di dalamnya penuh kasus korupsi penyelewengan dan sebagainya," kata Yusak kepada Republika, Rabu (10/5).
Dekan FISIP Universitas Sutomo itu menekankan, ini malah merupakan satu kesempatan yang baik bagi Menteri BUMN, Erick Thohir, untuk bersih-bersih BUMN. Apalagi, ia menekankan, Pelindo termasuk sektor vital.
Yusak berpendapat, kalaupun langkah bersih-bersih Erick Thohir dikaitkan ke monumen politik masyarakat akan mengerti. Artinya, masyarakat tetap menyampaikan apresiasi sekalipun ada yang menafsirkan ke ranah politik.
"Itu konsekuensi logis dalam posisi Pak Erick sebagai cawapres yang digadang," ujar Yusak.
Yusak meyakini, masyarakat sudah memahami ketika ada prestasi-prestasi yang ditorehkan Erick Thohir. Terutama, di bidang revitalisasi BUMN atau bersih bersih BUMN yang dilakukan dalam rangka menata kembali BUMN.
Ikuti Whatsapp Channel Republika