Rabu 10 May 2023 16:38 WIB

Ganjar Masih Bungkam Ditanya Siapa Cawapresnya

Megawati sebut ada 10 cawapres yang disiapkan untuk Ganjar.

Rep: Co2/ Red: Teguh Firmansyah
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, sowan ke Pondok Pesantren Manba
Foto: Dok. HPJT
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, sowan ke Pondok Pesantren Manba

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Bakal Calon Presiden PDIP, Ganjar Pranowo enggan menjawab ketika ditanya soal siapa yang akan dijadikan cawapresnya. Termasuk isu bahwa ia akan disandingkan dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. 

"(Capresnya pak Sandiaga bagaimana) Halah wis, ora (sudah, enggak), (kriteria) Udah-udah," kata Ganjar ketika ditemui di balai kota Solo, Rabu (10/5/2023). 

Baca Juga

Sebelumnya, pembahasan calon wakil presiden (cawapres) di internal PDIP untuk Ganjar Pranowo masih dinamis. Bahkan, hal tersebut sempat dibahas oleh Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka.

"Sebagaimana diketahui ketika Ibu Megawati Soekarnoputri bersama Bapak Presiden Jokowi bertemu di Istana Merdeka selama tiga jam di situ juga sudah dibahas figur-figur siapa dari cawapres," ujar Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Senin (8/5/2023).

Megawati juga sempat menyinggung adanya 10 sosok cawapres untuk Ganjar dalam pertemuannya dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Katanya, PDIP mengedepankan prinsip musyawarah dan gotong royong dalam pembahasan cawapres tersebut. "Tentu saja akan dicari pendamping terbaik sebagai pasangan dwitunggal dengan Bapak Ganjar Pranowo," ujar Hasto.

PDIP menekankan, Ganjar dan cawapresnya nanti harus menjadi kombinasi kepemimpinan yang lengkap. Serta menjadi dwitunggal yang saling melengkapi dan memahami perannya masing-masing.

"Juga tetap memperhatikan bagaimana kerja sama partai politik tersebut dibangun dan juga memperhatikan upaya untuk memenangkan karena tidak bisa memungkiri calon presiden dan wakil presiden memerlukan dukungan 50 persen plus satu," ujar Hasto.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement