Senin 08 May 2023 13:48 WIB

Di KTT ASEAN, Jokowi Tegaskan Berantas Tuntas Perdagangan Manusia

Kejahatan perdagangan manusia ini harus diberantas tuntas dari hulu hingga hilir.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Valeria Buring, kakak sepupu Mayang menceritakan Mayang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang di Myanmar, Jumat (5/4/2023). Ia menunjukkan foto Mayang.
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Valeria Buring, kakak sepupu Mayang menceritakan Mayang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang di Myanmar, Jumat (5/4/2023). Ia menunjukkan foto Mayang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, pemberantasan perdagangan manusia, terutama online scams, akan menjadi salah satu isu yang dibahas di KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, NTT. Ia menegaskan, kejahatan perdagangan manusia ini harus diberantas tuntas dari hulu hingga hilir.

"Saya tegaskan bahwa kejahatan perdagangan manusia harus diberantas tuntas dari hulunya sampai ke hilir. Saya ulangi, harus diberantas tuntas," ujar Jokowi dalam keterangannya di Labuan Bajo, NTT, Senin (8/5/2023).

Karena itu, dalam KTT ASEAN nanti akan diadopsi dokumen kerja sama penanggulangan perdagangan orang akibat penyalahgunaan teknologi.

Jokowi mengatakan, isu perdagangan manusia ini penting untuk dibahas karena tak sedikit masyarakat ASEAN yang menjadi korban. Sebagian besar di antaranya pun merupakan WNI.

Ia menyebut, baru-baru ini pemerintah Indonesia telah menyelamatkan 20 WNI korban perdagangan manusia dari Myanmar.

"Ini betul-betul sesuatu yang tidak mudah karena lokasinya berada di wilayah konflik," ujar Jokowi.

Selain itu, pada 5 Mei lalu, otoritas Filipina dan perwakilan negara lainnya termasuk Indonesia juga telah berhasil menyelamatkan 1.048 orang dari 10 negara dan 143 di antaranya merupakan WNI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement