Senin 08 May 2023 05:37 WIB

Tudingan Keras ke Anies Tapi Lembek ke Ganjar dan Dalih Bawaslu

Nasdem mendoakan para pemimpin Bawaslu segera tobat dan kembali netral.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (tengah) didampingi istri Siti Atikoh Supriyanti (kedua kiri) melayani warga berswafoto saat berolahraga di Alun-alun Jember, Jawa Timur, Ahad (7/5/2023). Bakal calon presiden yang diusung PDI Perjuangan itu mengunjungi Jember sambil berolahraga dan menyapa warga.
Foto: ANTARA FOTO/Seno
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (tengah) didampingi istri Siti Atikoh Supriyanti (kedua kiri) melayani warga berswafoto saat berolahraga di Alun-alun Jember, Jawa Timur, Ahad (7/5/2023). Bakal calon presiden yang diusung PDI Perjuangan itu mengunjungi Jember sambil berolahraga dan menyapa warga.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Febryan A

Ketua DPP Partai Nasdem, Effendi Choiri alias Gus Choi menilai, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI tidak netral dalam menyikapi safari politik calon presiden Koalisi Perubahan, Anies Baswedan dan calon presiden PDIP, Ganjar Pranowo. Bawaslu dinilai hanya keras kepada Anies. 

Baca Juga

"(Sikap terbaru Bawaslu) mengonfirmasi persepsi kita bahwa Bawaslu tidak netral. Bawaslu keras ke Anies, lembek ke Ganjar," kata Gus Choi kepada Republika, Ahad (7/5/2023). 

Bawaslu RI memang baru saja menyatakan sikap terkait kegiatan safari politik Ganjar ke sejumlah kota di Jawa Timur pada akhir pekan ini. Bawaslu RI tak mempersoalkan kegiatan tersebut, sepanjang tidak ada ajakan memilih dan unsur pelanggaran pemilu lainnya. 

 

Sikap terbaru Bawaslu ini kontras dengan sikapnya terhadap Anies yang disampaikan pada akhir 2022 lalu. Bawaslu ketika itu menyebut kegiatan safari politik Anies ke sejumlah provinsi tidak etis karena masuk kategori kampanye terselubung dan "terkesan mencuri start" kampanye. Untuk diketahui, masa kampanye Pemilu 2024 baru akan dimulai pada akhir tahun 2023. 

Gus Choi menuding Bawaslu bersikap tidak netral karena lembaga itu bekerja atas pesanan kelompok tertentu yang hendak menjegal Anies. Dia tak menjelaskan lebih lanjut siapa kelompok itu.

"Ada muatan politik dari kelompok tertentu. Mereka atas dasar itu (bekerja), bukan atas UU," ujarnya. 

Dia menyebut, ketidaknetralan Bawaslu ini hanya satu dari sekian banyak bentuk gangguan dari kelompok tertentu untuk menjegal Anies, sosok capres yang ingin membawa perubahan. "Jalan perubahan banyak gangguan dan rintangan, tapi kita sadar menuju yang lebih baik membutuhkan keyakinan dan keimanan yang kuat, kasabaran yang tebal dan tak lupa doa yang khusyuk," ujarnya. 

Ketika ditanya apa yang akan dilakukan Nasdem untuk mengatasi ketidaknetralan Bawaslu itu, Gus Choi menyebut pihaknya akan mendoakan pimpinan Bawaslu agar segera sadar, tobat, dan kembali netral. Selain itu, Nasdem juga akan bergerak di parlemen untuk memastikan Bawaslu bekerja secara adil. 

Sementara itu, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja mengeklaim pihaknya memperlakukan Ganjar dan Anies secara sama. Bawaslu mengawasi kedua capres itu menggunakan standar yang sama. 

"Pengawasan kami terhadap Mas Ganjar sama seperti kami mengawasi Mas Anies. Cuma Mas Ganjar kami tambah dengan pengawasan penggunaan fasilitas negara karena dia Gubernur Jawa Tengah," kata Bagja ketika dihubungi Republika dari Jakarta, Ahad (7/5/2023). 

Bagja mengatakan, Bawaslu tidak mempersoalkan kegiatan safari politik yang dilakukan para capres, termasuk Ganjar dan Anies. Adapun teguran Bawaslu kepada Anies pada akhir 2022 lalu disampaikan karena eks Gubernur DKI Jakarta itu melakukan kegiatan safari politik di Masjid Raya Baiturrahman Aceh, sebuah tindakan yang dilarang UU Pemilu. 

"Kita kan tidak menganggap kegiatan safari politiknya Mas Anies kemarin (tahun 2022) bermasalah. Yang bermasalah adalah ketika dilakukan di tempat ibadah," ujar Bagja.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement