Jumat 05 May 2023 19:32 WIB

Dalam PKP Angkatan I, Kepala BPSDM Kemendagri Ungkap Pentingnya Transformasi VUCA

KPH Yudanegara menekankan kepemimpinan altruistic sebagai role model pelayanan

Pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan 1 pada Jumat (28/4) lalu di PPSDM Regional Yogyakarta
Foto: dok PPSDM Regional Yogyakarta
Pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan 1 pada Jumat (28/4) lalu di PPSDM Regional Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala BPSDM Kemendagri Dr Sugeng Haryono, MPd menyatakan saat ini organisasi pemerintahan memiliki tantangan yang tak mudah. Salah satu tantangannya adalah situasi yang sering disebut VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity). 

Hal ini Sugeng sampaikan dalam pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan 1 pada Jumat (28/4) lalu di PPSDM Regional Yogyakarta. Lebih lanjut Sugeng menekankan bahwa keadaan VUCA menggambarkan bahwa dunia tengah mengalami gejolak perubahan dalam skala besar yang begitu cepat (volatility).

Hal ini ditandai dengan sulitnya memprediksi perubahan secara akurat (uncertainty), rumitnya tantangan akibat berbagai faktor yang saling terkait (complexity), dan ketidakjelasan suatu kejadian dengan mata rantai akibatnya (ambiguity). 

Sugeng berharap agar para peserta PKP dapat mentransformasikan tantangan VUCA tersebut menjadi sesuatu yang bernilai positif. Adapun VUCA yang dimaknai dalam arti positif tersebut yaitu Vision (visi), Understanding (pemahaman), Clarify (kejelasan), dan Agile (kepincahan). Pemimpin masa depan perlu memiliki keempat hal tersebut untuk menghadapi era VUCA.

Sejalan dengan itu, Kepala PPSDM Regional Yogyakarta Ir Agus Irawan, MP menyampaikan bahwa penyelenggaraan PKP bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan Kompetensi Manajerial Pejabat Pengawas dalam rangka memenuhi standar kompetensi jabatan. untuk menjamin terlaksananya akuntabilitas Jabatan Pengawas.

Sementara itu dalam Ceramah Isu Strategis Kepemimpinan Pelayanan, Kepala Biro Tata Pemerintahan (TAPEM) DIY, KPH Yudanegara menekankan kepemimpinan altruistic sebagai role model pelayanan. Kepemimpinan Altruistik merupakan kepemimpinan yang berasal dari hati yang tulus, dan menjadi role model kepemimpinan dan dasar untuk melakukan inovasi. 

Terkait kepemimpinan, menurut KPH Yudanegara yang mengutip pendapat dari Sultan HB IX, bahwa seorang pemimpin belum dapat dikatakan memimpin sampai dia meletakkan pelayanan dalam kepemimpinannya. KPH Yudanegara tidak hanya berbicara dalam ranah filosofis, namun juga memaparkan sejumlah bukti konkret bagaimana aksi kepemimpinan melayani dan inovatif. 

photo
Kepala Biro Tata Pemerintahan Setda DIY KPH Yudanegara, PhD. KPH Yudanegara menekankan kepemimpinan altruistic sebagai role model pelayanan. Kepemimpinan Altruistik merupakan kepemimpinan yang berasal dari hati yang tulus, dan menjadi role model kepemimpinan dan dasar untuk melakukan inovasi. - (dok PPSDM Yogyakarta)

Untuk itu, menurutnya seorang pemimpin harus memiliki modal tidak hanya intelektualitasnya saja tetapi juga komitmen, Kecerdasan Emosi dan integritas. Setidaknya tiga hal yang ditekankan KPH Yudanegara terkait kepemimpinan pelayanan dan inovasi, pertama, bahwa inovasi harus ada referensi, kedua, kerja keras tidak mengkhianati hasil. Ketiga mempertahankan inovasi atau maintenance lebih sulit daripada menemukan inovasi.

Sederet prestasi dan inovasi kepemimpinannya di tularkan kepada peserta PKP seperti inovasi SIPILAR, pelayanan pendaftaran identitas kependudukan secara digital, Kartu Identitas Anak, Sistem Kerjasama Informasi Daerah (SIKADA), Sistem Informasi Kalurahan (SINGKAL), program coffe morning setiap senin pagi dengan target satu inovasi per kepala bagian dalam satu bulan.

Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan I Tahun 2023 di PPSDM Kemendagri Regional Yogyakarta diikuti oleh 30 peserta dari berbagai kabupaten/kota di Indonesia yaitu dari Kabupaten Merauke, Kabupaten Sintang, Kabupaten Ngawi serta Kabupaten Kebumen. Pelatihan tersebut berlangsung mulai tanggal 18 Maret 2023 dan berakhir pada 28 Juli 2023 dengan metode Blended Learning.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement