Rabu 03 May 2023 17:28 WIB

Urutan Elektabilitas Bakal Capres Menurut Survei Terbaru LSI

Bakal capres dengan elektabilitas terbesar mengerucut pada tiga nama.

Jurnalis mengambil gambar ketika penyampaian hasil survei nasional elektabilitas bakal capres. Sejauh ini, hasil survei beberapa lembaga menunjukkan hanya ada tiga bakal capres dengan elektabilitas bersaing yakni Prabowo Subianto; Ganjar Pranowo; dan Anies Baswedan. (ilustrasi)
Foto:

Hasil survei Poltracking Indonesia pada April 2023 juga mencatat Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto memiliki elektabilitas paling tinggi sebagai bakal capres untuk Pemilu 2024. Masih ada undecided voters yang tidak tahu atau tidak menjawab dalam survei Poltracking sebesar 13,5 persen.

"Prabowo Subianto memperoleh angka elektabilitas 30,1 persen, Ganjar Pranowo 28,3 persen dan Anies Baswedan 20,4 persen. Nama lainnya di bawah 5 persen," ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR di Jakarta, Jumat (28/4/2023).

Poltracking Indonesia mencatat angka elektabilitas dari tokoh lainnya, seperti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 3,3 persen, Menteri BUMN Erick Thohir 2,8 persen, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 2,8 persen, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno 1,7 persen, Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar 1,6 persen, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto 0,7 persen, dan Ketua DPR Puan Maharani 0,5 persen.

Menurut Hanta, kondisi ini menegaskan bahwa peta elektoral capres kian sulit memunculkan nama baru di luar ketiga nama tersebut. Hal ini mengingat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 menyisakan waktu kurang lebih sembilan bulan lagi.

"Di luar tiga nama ini semakin sulit akan muncul capres potensial kuat mengingat pilpres tinggal sembilan bulan lagi, 14 Februari 2024. Lalu, dari sisi nama, kami lihat masih terlihat kompetitif, apalagi Prabowo dan Ganjar ini sangat tipis sekali selisihnya, tapi perlu diukur setelah efek deklarasi Ganjar Pranowo dan kami tahu dinamis ya," tambahnya.

Survei Poltracking Indonesia dilakukan pada 9 hingga 15 April 2023 usai momentum batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 dan sebelum deklarasi Ganjar Pranowo sebagai capres yang diusung PDI Perjuangan (PDIP). Survei ini melibatkan 1.220 responden terpilih pada Februari, Maret, dan April 2023 untuk dilakukan wawancara tatap muka langsung. Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan margin of error + 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Faktor Jokowi

Peneliti Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menduga, dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap bakal capres nantinya  bisa menentukan karena tinggi kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi. Sehingga, banyak publik jadikan Jokowi sebagai salah satu acuan dalam memilih.

Kepuasan atas kinerja Presiden Jokowi mengalami peningkatan cukup besar dalam beberapa bulan terakhir. Peningkatan kepuasan itu tampak konsisten atas evaluasi kondisi umum yang menunjukkan pergerakan semakin positif.

Terutama, lanjut Burhanuddin, kondisi ekonomi saat ini lebih banyak yang menilai positif daripada negatif. Secara umum, kepuasan atas kinerja Jokowi lebih berasosiasi positif ke tingkat dukungan bagi Ganjar Pranowo

"Tapi dalam dua bulan terakhir, dinamika terhadap kepuasan presiden lebih berasosiasi dengan dukungan terhadap Prabowo Subianto," kata Burhanuddin, Ahad (30/4/2023).

Ia menerangkan, elektabilitas Prabowo Subianto konsisten mengalami peningkatan dukungan dalam dua bulan terakhir. Sedangkan, terhadap capres Ganjar Pranowo dan capres Anies Baswedan cenderung menurun.

"Prabowo saat ini hampir dua kali lebih kuat pada basis Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019, dan mengambil alih dominasi Anies pada basis Prabowo-Sandi," ujar Burhanuddin.

Selain itu, ia mengungkapkan, terhadap dukungan kepada partai-partai politik, tampak kepuasan atas kinerja Presiden Jokowi cenderung menekan dukungan partai-partai oposisi. Misalnya, ke Partai Demokrat dan PKS.

Tapi, tidak lantas berdampak positif ke partai pendukung pemerintah. Sebab, meski masuk sebagai partai pendukung pemerintah, tingkat kepuasan atas kinerja Jokowi berasosiasi negatif dengan dukungan PKB dan PPP.

 

photo
elektabilitas bakal cawapres menurut survei. - (infografis Republika)

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement