Rabu 03 May 2023 06:53 WIB

Sumbar Alami Deflasi 0,03 Persen

Secara tahunan, pada April 2023 masih tercatat inflasi sebesar 5,24 persen.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Friska Yolandha
Keramaian di kawasan Jam Gadang Bukittinggi di penghujung 2022, Sabtu (31/12/2022). Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatra Barat, Endang Kurnia Saputra, mengatakan selama April 2023 yang dihiasi momen Ramadhan dan Idul Fitri, Sumbar mencatatkan deflasi sebesar 0,03 persen.
Foto: Republika/Febrian Fachri
Keramaian di kawasan Jam Gadang Bukittinggi di penghujung 2022, Sabtu (31/12/2022). Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatra Barat, Endang Kurnia Saputra, mengatakan selama April 2023 yang dihiasi momen Ramadhan dan Idul Fitri, Sumbar mencatatkan deflasi sebesar 0,03 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatra Barat, Endang Kurnia Saputra, mengatakan selama April 2023 yang dihiasi momen Ramadhan dan Idul Fitri, Sumbar mencatatkan deflasi sebesar 0,03 persen. Endang menyebut angka ini sedikit meningkat dibandingkan Maret 2023 di mana Sumbar mencatat deflasi 0,09 persen mtm.

"Sementara secara tahunan, pada April 2023 masih tercatat inflasi sebesar 5,24 persen (yoy), menurun dibandingkan dengan realisasi Maret 2023 yang sebesar 5,97 persen (yoy)," kata Endang, Selasa (2/5/2023).

Baca Juga

Endang menjelaskan angka tersebut merupakan gabungan antara realisasi dua kota besar di Sumbar yakni Kota Padang dan Kota Bukittinggi.

Secara spasial, Kota Padang mengalami deflasi sebesar 0,03 persen mtm pada April 2023, atau mengalami peningkatan dibandingkan realisasi periode sebelumnya yang deflasi sebesar 0,10 persen (mtm). Realisasi ini membawa Kota Padang berada pada urutan ke-11 dari 13 kota yang mengalami deflasi di Indonesia. Secara tahunan, realisasi inflasi Kota Padang sebesar 5,28 persen yoy. Menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 5,94 persen yoy dan berada pada peringkat ke-15 dari 90 Kabupaten/Kota yang mengalami inflasi di Indonesia.

 

Sementara itu, perkembangan harga bulanan di Kota Bukittinggi mengalami inflasi dengan realisasi sebesar 0,06 persen mtm. Angka itu meningkat dibandingkan realisasi bulan sebelumnya yang sebesar 0,03 persen mtm.

Inflasi Kota Bukittinggi berada pada urutan ke-72 dari 77 kota yang mengalami inflasi. Realisasi tersebut didorong oleh meningkatnya permintaan di Kota Bukittinggi sejalan dengan masuknya pemudik dan wisatawan.

"Secara tahunan menurut Endang, realisasi inflasi Kota Bukittinggi sebesar 4,98 persen yoy, menurun dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar 6,08 persen yoy dan berada di urutan ke-24 dari 90 kota yang mengalami inflasi di Indonesia," ujar Endang.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement