REPUBLIKA.CO.ID, TANAH DATAR -- Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra menghormati nama calon presiden (capres) yang sudah mencuat ke publik. Di antaranya, adalah Prabowo Subianto, Ganjar Prabowo, dan Anies Rasyid Baswedan.
Yusril mengatakan, baik atas nama pribadi maupun sebagai ketum PBB, ia belum menentukan sikap untuk mendukung salah satu capres atau bergabung dengan poros koalisi tertentu. Dia pun meyakini, dalam waktu dekat, poros koalisi atau peta kekuatan politik jelang Pilpres 2024 akan segera terbentuk.
"Kita menghormati deklarasi capres oleh PDIP dan partai lain. Setelah ini formasi politik atau kekuatan koalisi akan segera terbentuk," kata Yusril di Istano Basa Pagaruyung, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), Sabtu (29/4/2023).
Yusril datang ke Tanah Minang bersama Menhan Prabowo menghadiri penobatan gelar Datuk Rajo Basa untuk Wakil Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Wamenakertrans), Afriansyah Noor di Istana Pagaruyung. Adapun Afriansyah merupakan kader PBB.
Yusril melihat, walau beberapa nama bakal capres sudah mengerucut, namun proses pembentukan koalisi masih berjalan. Eks menteri sekretaris negara itu menegaskan, PBB bakal ikut aktif dalam proses pembentukan koalisi tersebut.
Menurut Yusril, PBB akan ikut melakukan negosiasi dengan berbagai kekuatan politik yang ada. Tujuannya guna untuk mengakomodasi kepentingan politik PBB, kepentingan bangsa dan negara, serta kepentingan umat Islam.
Hingga saat ini, PBB sudah tiga kali ikut pemilu, yaitu pada 2009, 2014, dan 2019, selalu gagal lolos parlemen atau tidak berhasil mendapatkan kursi di DPR. Pada Pemilu 2024, Yusril bertekad membawa PBB menembus ambang batas parlemen empat persen. "Target PBB, melampui threshold empat persen," ujar Yusril.