REPUBLIKA.CO.ID, PASURUAN -- Dalam upaya mendukung terciptanya regenerasi pertanian yang maju, mandiri, dan modern, Kementerian Pertanian RI terus melakukan berbagai upaya guna mewujudkan tujuan tersebut, salah satunya melalui Program Youth Entrepeneurship and Employment Support Services (YESS).
Program YESS merupakan kerjasama antara Kementan dengan International Fund of Agriculture Development (IFAD) untuk mengembangkan regenerasi pada sektor pertanian. Program YESS melalui berbagai program yang diusung seperti pelatihan, Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP), pemagangan, dan hibah kompetitif mengharapkan ke depannya dapat mendorong lahirnya generasi pertanian yang tangguh dan mandiri.
Kementan pada Kamis (27/4) di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Wonorejo di Kabupaten Pasuruan, Polbangtan Malang melalui Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Jawa Timur bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pasuruan menggelar 'Rapat Koordinasi Persiapan Swakelola bagi pelaksanaan Program YESS tahun 2023'.
Rapat koordinasi tersebut sejalan upaya Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo yang terus mendorong regenerasi pertanian dan mengajak generasi milenial menggeluti pertanian.
"Sektor pertanian telah menyumbang andil besar pada perekonomian Indonesia dan memberikan lapangan pekerjaan ke jutaan keluarga di Indonesia. Ayo! generasi milenial bertani. Banyak peluang besar menanti. Majukan pertanian sebagai jalan memajukan Indonesia," katanya.
Seruan senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi bahwa jajarannya komitmen membangun dan meningkatkan kualitas SDM pertanian, salah satunya melalui regenerasi petani.
"Di sini akan kami dorong petani milenial melalui balai besar pelatihan pertanian dan politeknik pembangunan pertanian dari Kementan. Kami ciptakan job seeker dan job creator yang siap memompa kreativitas dan produktivitas," kata Dedi Nursyamsi.
Kegiatan 'Rapat Koordinasi Persiapan Swakelola bagi pelaksanaan Program YESS tahun 2023' bersama Pemkab Pasuruan dihadiri Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana; Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pasuruan, Lilik Widjiasri; Kepala Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan (Bappelitbangda) Pasuruan, Bakti Jati Permana; Project Manager PPIU Jawa Timur, Acep Hariri dan Tim Manajemen PPIU Jawa timur termasuk liaison officers (LO) dan pengarah serta seluruh fasilitator pemuda, mobilizer dan finansial advisor wilayah Pasuruan.
Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri saat membuka rapat koordinasi mengajak para fasilitator pemuda, mobilizer dan finansial advisor wilayah Pasuruan dan tim. Tim District Implementation Team (DIT) untuk komitmen melaksanakan setiap kegiatan yang ditargetkan bagi pembangunan pertanian Pasuruan.
Kadistan Lilik Widjiasri mengatakan bahwa Tim DIT Pasuruan siap mendukung penuh pelaksanaan Program YESS tahun 2023, dengan menyiapkan 21 lokasi Business District Service Provider (BDSP) dan tiga Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S).
Menurutnya, Program YESS di Pasuruan telah berjalan sekitar empat tahun, sejak 2019, dan telah mendukung kemajuan ekonomi masyarakat di sektor pertanian. “Rencananya pada 2025, Kabupaten Pasuruan akan melakukan replikasi terhadap Program YESS yang akan fokus pada pengembangan SDM pertanian," kata Lilik.
Kegiatan yang akan dilaksanakan secara swakelola adalah Workshop Jalur Motivasi Bisnis, Peningkatan Kapasitas Manajemen Bisnis bagi Pemula (Start Up), Peningkatan Kapasitas Lanjutan Pertanian, Peningkatan Kapasitas Literasi Keuangan, dan Peningkatan Kapasitas Proposal Bisnis.
Kepala Bappelitbangda Pasuruan, Bakti Jati Permana mengatakan bahwa pertanian merupakan salah satu sektor prioritas sesuai dengan arahan Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf melalui slogannya 'Pasuruan Maslahat, Pasuruan Always Fresh, Petani Milenial Semangat, Pasuruan Menyukseskan Program YESS'.
Dia menegaskan bahwa Pemkab Pasuruan siap memfasilitasi dan mengakomodir perizinan yang diperlukan untuk membantu petani milenial dalam hal administrasi yang dibantu oleh tim fasilitator pemuda, mobilizer dan DIT Pasuruan.
Mengapresiasi kinerja tersebut, Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengakui berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan, Kabupaten Pasuruan layak untuk studi banding oleh Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi.
Uud sapaan Direktur Polbangtan, juga mengajak untuk seluruh unsur yang tergabung pada Program YESS dan stakeholders untuk mendukung Program YESS.
“Dukungan dari pemerintah daerah sangat berpengaruh, sehingga pentingnya dukungan dari stakeholders terkait. Guna mendukung keberlangsungan Program YESS, strateginya dengan kolaborasi antara petani sehingga dapat berkembang dan berkelanjutan,” kata Setya BU yang akrab disapa Uud.
Menurutnya, Program YESS diharapkan menciptakan wirausaha milenial yang tangguh dan berkualitas. Pasalnya, YESS ditujukan bagi para pemuda, khususnya di wilayah pedesaan, untuk mengembangkan perekonomian melalui kewirausahaan dan menambah peluang kerja. Dalam kurun waktu 2019 - 2025, pelaksanaan Program YESS menyasar 320 ribu generasi muda di pedesaan.