REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ditegaskan solid dan tak bubar. Khususnya setelah pendeklarasian dukungan PPP kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres).
"Kalau ada orang mengatakan ini KIB bubar, enggak, enggak, enggak bubar," tegas pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono di kediaman Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, Jakarta, Kamis (27/4) malam.
Jelasnya, Partai Golkar dan PAN memiliki mekanisme tersendiri dalam menentukan bakal capres yang ingin diusung. Jika ada kesamaan terkait nama, tentu pengusungan Ganjar justru akan membuat kekuatan KIB semakin besar.
"Manakala nanti pilihannya sama, itu nanti jadi koalisi plus, potensi plus ini yang disampaikan Pak Ketua Umum Golkar," ujar Mardiono.
Namun jika ada perbedaan nama capres dari ketiga partai, tentu akan ada perdebatan terlebih dahulu dari KIB. Menurutnya, pasti akan ada negosiasi dari Partai Golkar, PAN, dan PPP dalam menyamakan pandangan tersebut.
"Kita perlu debatkan, kita perlu negosiasi gitu ya, agar kita memiliki pandangan, gagasan, kemudian tujuan yang sama," ujar Utusan Khusus Presiden Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan itu.
Airlangga selaku tuan rumah pertemuan KIB, mengatakan bahwa pihaknya menghormati hasil rapat pimpinan nasional (Rapimnas) PPP. Di mana hasilnya adalah memutuskan untuk mengusung Ganjar, yang notabenenya adalah kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Tegasnya, Partai Golkar, PAN, dan PPP solid jelang pendaftaran pasangan capres-cawapres yang akan dibuka pada dibuka pada 19 Oktober hingga 25 November 2023. KIB tak mengintervensi keputusan dari partai berlambang Ka'bah itu.
"Tentu KIB menampung seluruh aspirasi yang dibawa oleh partai masing-masing. Jadi kalau seperti keluarga, KIB ini adalah seperti keluarga. Jadi masing-masing kita berbicara atas nama KIB dan atas nama partai, kemudian kita rundingkan kembali secara internal," ujar Airlangga.