Kamis 27 Apr 2023 21:57 WIB

DAI imbau Orang Tua Jaga Imunitas Anak Hadapi Cuaca Ekstrem

Orang tua terus mencukupi kebutuhan cairan dan elektrolit melalui makanan bergizi.

 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau kepada para orang tua untuk lebih memperhatikan dan menjaga imunitas tubuh anak guna menghadapi kondisi cuaca yang kini semakin ekstrem. (ilustrasi).
Foto: Corbis.com
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau kepada para orang tua untuk lebih memperhatikan dan menjaga imunitas tubuh anak guna menghadapi kondisi cuaca yang kini semakin ekstrem. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau kepada para orang tua untuk lebih memperhatikan dan menjaga imunitas tubuh anak guna menghadapi kondisi cuaca yang kini semakin ekstrem.

"Kalau masalah makanan, tentu saja di cuaca ekstrem seperti ini hal pertama yang harus diperhatikan adalah hidrasi," kata Ketua Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso dalam Media Brief Virtual Penyakit Pada Anak Pascamudik yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis (27/4/2023).

Piprim menuturkan sebagaimana arahan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya bahwa dalam beberapa hari belakangan, Indonesia dihantam suhu panas sebagai akibat dari adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun.

Situasi tersebut membuat orang tua sebisa mungkin harus menghindari anak terkena paparan sinar UV matahari secara langsung, ketika berada di luar ruangan. Sebab, dikhawatirkan anak mengalami dehidrasi berat hingga mimisan.

Guna menjaga imunitas anak tetap baik selama menghadapi cuaca ekstrem, Piprim menyarankan agar orang tua terus mencukupi kebutuhan cairan dan elektrolit misalnya dalam tubuh anak melalui air mineral dan makanan bergizi.

Diharapkan sebisa mungkin anak banyak mengkonsumsi protein hewani seperti telur, ikan atau daging, yang diimbangi dengan pemberian sayuran hijau seperti bayam. Hindarkan anak memakan makanan cepat saji (junkfood) yang mempunyai kandungan tinggi gula.

Kemudian pastikan anak memiliki durasi tidur yang cukup dan berkualitas, misalnya selama delapan jam untuk anak 12 tahun ke atas. Bagi orang tua yang utamanya memiliki anak di usia remaja, pastikan anak telah tidur pada waktu yang telah ditentukan.

Sebab, katanya, dalam salah satu penelitian yang dilakukan di Australia saja membuktikan ada sekitar 1,5 juta anak mengalami kurang tidur karena menonton film melalui gadget.

"Istirahat itu bisa dicicil misal tidur malam plus tidur siang, tapi kualitas tidurnya harus bagus. Jangan sampai anak sekarang malam-malam selalu nonton gadget, lampu kamar sudah mati tapi masih asyik main di bawah selimut. Ini masalah di situasi sekarang karena kebutuhan cukup tidur jadi terganggu," ujarnya.

Lebih lanjut Piprim meminta orang tua menjaga imunitas anak dengan rajin mengajak anak melakukan olah raga ringan, meski sedang berada di dalam ruangan dengan intensitas waktu yang cukup.

Misalnya mengajarkan anak melakukan push up, plank dan squad yang mampu melancarkan peredaran darah dan membantu tidur anak jauh lebih nyenyak. "Kalau peredaran darah bagus, itu peredaran sistem imun kita juga bagus. Jadi sel-sel untuk imunitas kita senantiasa aktif di seputar tubuh kita, namanya peredaran sistem limfatik itu kita tahu terkait dengan imunitas. Kalau orang banyak gerak, sistem imunitasnya akan aktif," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement