Kamis 27 Apr 2023 08:45 WIB

Laka Lantas Saat Lebaran Meningkat 10,5 Persen di Jawa Timur

Kenaikan terbesar terjadi saat haru kedua pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru 2023.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agus raharjo
Ilustrasi kecelakaan sepeda motor
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi kecelakaan sepeda motor

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol M Taslim Chairuddin mengungkapkan, angka kecelakaan lalu lintas di Jatim pada masa angkutan lebaran Idul Fitri 1444 H mengalami peningkatan. Dalam delapan hari digelarnya Operasi Ketupat Semeru 2023, tercatat ada 626 kecelakaan lalu lintas di Jatim.

Jumlah ini meningkat 10,5 persen dibanding catatan tahun lalu yang hanya terdapat 560 kecelakaan lalu lintas. Meski demikian, lanjut Taslim, kasus kecelakaan lalu lintas dengan fatalitas tercatat mengalami penurunan 30 persen. Sepanjang operasi digelar, tercatat ada 30 korban. Sedangkan tahun lalu, jumlah korban mencapai 42 orang.

Baca Juga

Jumlah kecelakaan paling tinggi, lanjut Taslim, tercatat di hari kedua pelaksanaan operasi. Dari 29 kejadian pada Selasa (18/4/2023) meningkat menjadi 78 kejadian pada Rabu (19/4/2023). "Meningkatnya sampai 169 persen," ujarnya, Kamis (27/4/2023).

Taslim melanjutkan, untuk kabupaten dan kota dengan jumlah kecelakaan terbanyak berada di wilayah hukum Polresta Sidoarjo, dengan jumlah 41 kejadian. Namun, dari puluhan jumlah kejadian tersebut, tidak ada korban meninggal dunia.

"Tapi angka yang tewas nol, atau tidak ada. Kemungkinan karena kendaraan beraktivitas banyak. Senggolan-senggolan kecil, bukan kecepatan tinggi," kata Taslim.

Taslim pun membandingkan jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas antara delapan hari sebelum dan sesudah digelarnya operasi. Tercatat, delapan hari sebelum operasi digelar, terdapat 751 kecelakaan lalu lintas di Jatim. Kemudian pada delapan hari gelaran operasi, hanya terdapat 626 kasus kecelakaan lalu lintas. Artinya menurun sekitar 17 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement