Selasa 25 Apr 2023 16:05 WIB

Pakar Khawatir Gempa Lempeng Indo-Australia Robohkan Ngarai Sianok

Gempa bumi magnitudo 6,9 terjadi di Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat.

Foto udara Ngarai (lembah) Sianok di Bukittinggi, Sumatra Barat, Rabu (13/4/2022). Ngarai Sianok merupakan lembah yang membentang 15 kilometer dengan ketinggian tebing sekitar 100 meter terbentuk karena proses turunnya sebagian lempengan bumi sehingga menimbulkan patahan berwujud jurang yang curam. Gempa bumi berkekuatna besar dapat merobohkan dinding ngarai.
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Foto udara Ngarai (lembah) Sianok di Bukittinggi, Sumatra Barat, Rabu (13/4/2022). Ngarai Sianok merupakan lembah yang membentang 15 kilometer dengan ketinggian tebing sekitar 100 meter terbentuk karena proses turunnya sebagian lempengan bumi sehingga menimbulkan patahan berwujud jurang yang curam. Gempa bumi berkekuatna besar dapat merobohkan dinding ngarai.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pakar gempa dari Universitas Andalas (Unand) Sumatra Barat (Sumbar) Dr Badrul Mustafa mengkhawatirkan gempa akibat aktivitas subduksi Indo-Australia bisa merobohkan Ngarai Sianok, Kabupaten Agam. Gempa bumi bermagnitudo 6,9 yang mengguncang perairan Kepulauan Mentawai pada Selasa (25/4/2023) terasa hingga ke Sumbar.

"Itu (roboh) bisa saja terjadi kalau gempanya kuat," katanya di Padang, Selasa (25/4/2023).

Baca Juga

Apalagi, menurut Badrul, dinding Ngarai Sianok yang berada di Kabupaten Agam tersebut bukan batuan yang kuat. Ngarai berpotensi longsor bila guncangan gempa tergolong kuat.

"Jadi bisa saja terjadi longsor di situ (Ngarai Sianok), terutama gempa yang berasal dari Patahan Semangko," jelas lulusan Geofisika Dan Meteorologi Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement