Selasa 18 Apr 2023 04:36 WIB

Bantah Gubernur Lampung Intimidasi Orang Tua Bima, Pemprov: Konteksnya Menyapa

Menurut sekda, laporan terhadap Bima tidak ada kaitannya dengan Pemprov Lampung.

Orang tua Tiktoker Bima yang viral mengkritik kondisi Provinsi Lampung, Juliman (kanan) dan Sringatun yang tinggal di Desa Ratna Daya, Kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung Timur, Lampung. Orang tua Bima mengaku tersinggung dengan pernyatan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi. (ilustrasi)
Foto:

Sebelumnya, orang tua Tiktoker Bima Yudho(@awbimaxreborn) Juliman mengaku dirinya diminta untuk meminta maaf kepada Gubernur Lampung Arinal Djunaidi terkait video viral Bima di media sosial (medsos) yang mengkritik Provinsi Lampung tidak maju-maju dan menyebut 'Dajjal'. Permintaan itu diketahui saat Juliman mengadakan pertemuan dengan wakil bupati Lampung Timur.

“Bahwa hari ini saya sudah bertemu dengan Wakil Bupati Lamtim yang menyarankan kepada saya untuk meminta maaf kepada Bapak Gubernur Lampung atas video viral Bima,” kata Juliman, Jumat (14/4/2023) lalu. 

Meski demikian, Juliman, selaku bapak Bima Yudho Saputro (@awbimaxreborn), menyesalkan bahasa yang disampaikan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi saat berkomunikasi lewat telepon Wakil Bupati Lampung Timur Azwar Hadi ketika mengklarifikasi masalah video Tiktoker Bima, anaknya.

“Memang benar saya merasa tersinggung dengan bahasa Bapak Gubernur yang mengatakan kepada saya via telepon bahwa saya telah salah mendidik anak,” kata Juliman.

Namun, menurut dia, ia sudah meminta maaf kepada Gubernur Lampung Arinal Djunaidi (terkait dengan video yang viral di medsos tersebut), kemudian gubernur Lampung sudah memaafkan, namun tindakan hukumnya tetap berjalan. Meski demikian, belum ada klarifikasi dan permintaan maaf dari Gubernur Lampung Arinal Djunaidi terkait pernyataan salah mendidik anak tersebut.

Juliman menyatakan, selaku orang tuanya, tindakan yang dilakukan anaknya Bima dalam memberikan kontribusi lewat kritikan di medsos untuk kemajuan Provinsi Lampung tidak ada penghargaan atas prestasinya. “Bima frustrasi dan kecewa  atas yang dialaminya karena tidak ada penghargaan atas prestasinya,” kata Juliman. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement