Senin 17 Apr 2023 04:04 WIB

Viral Video Pemalakan Sopir Truk di Jembatan Tegineneng, Ini Klarifikasi Polda Lampung

Dalam video itu, sopir truk merekam aksi pemalakan oleh preman bersenjata tajam.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Andri Saubani
Beredar video aksi pemalakan dengan kekerasan kepada sopir truk di Jembatan Tegineneng, Pesawaran, Lampung, Ahad (16/4/2023).
Foto: Tangkapan layar video
Beredar video aksi pemalakan dengan kekerasan kepada sopir truk di Jembatan Tegineneng, Pesawaran, Lampung, Ahad (16/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Polda Lampung menanggapi beredarnya video yang beredar di media sosial berkonten pemalakan sopir truk oleh beberapa preman di Jembatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran, Lampung, Sabtu (15/4/2023) malam. Dalam video itu tertulis pesannya “Mohon izin memberikan infor (informasi) telah terjadi pemalakan dan kekerasan berlokasi di Jembatan Tegineneng, Natar, dini hari, Lampung Selatan. Mohon izin bantu laporkan atau bantu viralkan dan mohon berhati-hati jika melintas di area tersebut.”

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Polisi Zahwani Pandra Arsyad setelah mengkonfirmasi dengan Kapolres Pesawaran AKBP Pratomo membantah video yang beredar di medsos tersebut berada di lokasi yang disebutkan.

Baca Juga

“Diperoleh bakan keterangan bahwa lokasi yang beredar di video viral tidak sama dengan kondisi saat ini, lokasi terang dan kondisi kamtibmas sampai saat ini masih kondusif,” kata Kombes Polisi Zahwani Pandra Arsyad kepada Republika, Ahad (16/4/2023).

Menurut dia, kondisi di Jembatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran saat ini terjaga aman, sehingga berita yang viral dalam video tersebut adalah hoaks (berita bohong). “Dimohon kepada masyarakat jangan lekas percaya terhadap berita di medsos. Saring sebelum sharing,” kata Pandra. 

Dalam konten video tersebut, seorang sopir truk merekam aksi pemalakan kepada sopir truk yang dilakukan empat orang preman membawa senjata tajam dan kayu di sebuah jembatan pada malam atau dini hari. Preman tersebut memaksa sopir meminta sejumlah uang dengan cara kekerasan. 

Sopir truk yang merekam aksi pemalakan dengan kekerasan tersebut juga mendapat perlakuan yang sama. Para preman memaksa dan memecahkan kaca mobil truknya, karena dianggap mengganggu dan merekam aksinya pada malam tersebut. 

Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengklarifikasi tempat kejadian dalam video viral tersebut tidak sesuai dengan yang disebutkan dalam teks kontennya. Setelah ditelusuri petugas Polres Pesawaran, Jembatan Tegineneng, terdapat jembatan sambung yang ada besi, sedangkan di video tidak ada.

Selanjutnya, di ujung Jembatan Tegineneng terdapat jembatan sambung setelah besi dan ada seng penutup yang dipasang kontraktor karena jembatan akan dilakukan perbaikan, namun dalam video yang viral tidak ada. Di samping jembatan terdapat papan reklame dari besi, sedangkan di video tidak ada. Selain itu, di tempat kejadian perkara Jembatan Tegineneng dari arah Natar ke Tegineneng terdapat besi lebar warna merah, sedangkan di video tidak ada besi warna merah tersebut.

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement