Selasa 11 Apr 2023 09:18 WIB

Prabowo-Muhaimin Belum Susun Format Pembahasan Capres Koalisi Besar

Prabowo dan Muhaimin belum menyusun format pembahasan capres di koalisi besar.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Prabowo dan Muhaimin belum menyusun format pembahasan capres di koalisi besar.
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Prabowo dan Muhaimin belum menyusun format pembahasan capres di koalisi besar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid mengatakan bahwa Prabowo Subianto bersama Abdul Muhaimin Iskandar belum menyusun format pengusungan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) jika koalisi besar terealisasi. Jazilul sendiri menjadi pihak yang pertama menyebut bahwa pembahasan capres-cawapres dalam koalisi besar akan rumit.

"Belum, belum, belum sampai kepada menyusun format detail, tetapi bahwa koalisi besar itu bisa memberikan manfaat untuk masyarakat dan Indonesia ke depan, semakin kuatnya kebersamaan soliditas partai," ujar Jazilul di depan kediaman Prabowo, Jakarta, Senin (10/4) malam.

Baca Juga

Penjajakan dengan partai politik lain juga terus dilakukan PKB dan Partai Gerindra dalam wacana koalisi besar tersebut. Meskipun ada potensi bahwa Muhaimin akan tergeser dari posisi cawapres untuk Prabowo jika koalisi besar itu terwujud.

"Bahwa mengumpulkan dua koalisi atau tiga koalisi itu kan pasti harus ada formula ya, utamanya terkait capres-cawapres. Kalau koalisi kebangkitan indonesia raya kan jelas itu formulanya diserahkan kepada Pak Prabowo dan Gus Muhaimin," ujar Jazilul.

"Nah kalau koalisi besar apa formulanya?" sambungnya bertanya.

PKB sendiri menyambut baik wacana pembentukan koalisi besar yang terdiri dari partai politik koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Adapun saat ini, PKB menjalin kerja sama politik dengan Partai Gerindra lewat Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Jika benar terealisasi, ia yakin Prabowo Subianto akan menjaga komitmennya sesuai dengan Piagam Deklarasi yang diteken pada Agustus 2022. Termasuk komitmennya dalam pembahasan pasangan capres dan cawapres.

"Prinsipnya PKB memegang apa yang menjadi komitmen bersama Partai Gerindra, demikian juga Partai Gerindra. Sehingga misalnya koalisi besar, saya rasa komitmennya itu akan tetap dipakai," ujar Wakil Ketua MPR itu.

Di tempat yang sama, Muhaimin juga ditanyakan ihwal potensi tak jadinya ia menjadi cawapres dari Prabowo jika koalisi besar terwujud. Ia mengaku tak mau berandai-andai soal perumusan pasangan capres-cawapres.

Kembali ditanya, apakah dirinya legowo jika tak menjadi cawapres untuk Prabowo Subianto? ia menjawab singkat. "Siapa bilang (legowo)?" jawab Muhaimin.

Saat ini, dirinya masih berpegang kepada hasil Muktamar PKB yang mengamanatkan Muhaimin maju sebagai capres. Ditanya lagi soal potensi dirinya tak diusung sebagai cawapres untuk Prabowo? Wakil Ketua DPR itu menjawab singkat.

"Kamu jangan doa jelek ya," ujar Muhaimin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement