Selasa 28 Mar 2023 22:47 WIB

Jalan Tol Trans Sumatera Bangkinang-Koto Kampar Dirancang Tahan Gempa

Jalan tol Bangkinang-Koto Kampar dirancang dengan teknologi Lead Rubber Bearing.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Nora Azizah
Penampakan Tol Pekanbaru-Bangkinang sepanjang 40 kilometer.
Foto: Dok BPTJ
Penampakan Tol Pekanbaru-Bangkinang sepanjang 40 kilometer.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Direktur Operasi III PT Hutama Karya (HK) Koentjoro mengatakan, Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) tol Bangkinang-Koto Kampar sudah menerapkan teknologi pertahanan gempa, yaitu Lead Rubber Bearing (LRB). Koentjoro menyebut LRB atau bantalan karet inti timbal yang banyak diterapkan di struktur jembatan karena memiliki kemampuan redaman yang tinggi dengan memanfaatkan karet alam yang melimpah di Indonesia.

"LRB memiliki fungsi yang cukup krusial dalam menjaga keamanan struktur saat terjadi gempa. Sehingga ketahanan struktur jalan tol lebih terjamin saat menghadapi risiko gempa," kata Koentjoro, Selasa (28/3/2023).

Baca Juga

Menurut Koentjoro, LRB telah diterapkan di beberapa ruas JTTS seperti tol Binjai - Brandan & tol Bangkinang-Koto Kampar. Sebelum LRB diterapkan di jalan tol, telah dilakukan uji coba verifikasi standar spesifikasi kondisi dinamik gempa terlebih dahulu untuk membuktikan performa karakteristiknya dengan menggunakan mesin uji terbesar di Asia Tenggara.

Penerapan teknologi LRB, kata dia, memberikan kualitas terbaik pada jalan tol yang dikelola. Hal ini menambah umur ketahanan kualitas jalan tol dan menciptakan jalan tol yang aman dan nyaman bagi pengguna yang melintas di JTTS.

"Terlebih saat ini JTTS sudah semakin panjang dan minat masyarakat untuk melintas semakin meningkat,” ujar Koentjoro.

Ia menambahkan, PT HK sebagai perusahaan yang diberikan mandat oleh Pemerintah Republik Indonesia (RI) untuk membangun dan mengoperasikan hampir seluruh ruas JTTS. Pihaknya juga terus mengembangkan inovasi guna menghasilkan jalan tol yang bermutu dan tahan gempa.

PT HK terlebih dahulu melakukan perencanaan dengan memperhatikan berbagai aspek agar jalan tol yang dibangun memiliki kualitas jalan tol yang kokoh, terlebih Indonesia berada di antara tiga lempeng besar dunia yang aktif dimana Pulau Sumatera masuk dalam daerah yang berpotensi terkena gempa bumi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement