Selasa 28 Mar 2023 20:35 WIB

Anggota DPR Fraksi PDIP Ini Dirujak Netizen karena Blunder KRL

Evita dinilai tidak bisa bedakan rangkaian kereta yang akan diimpor.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Lida Puspaningtyas
Sejumlah penumpang bergegas menaiki  kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis (19/5/2022). PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) membuat aturan baru tentang perjalanan kereta rel listrik (KRL) di wilayah Jabodetabek yakni menambah kapasitas penumpang menjadi 80 persen, aturan tersebut dibuat menyesuaikan aturan terbaru Surat Edaran (SE) Kementerian Perhubungan nomor 57 tahun 2022 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang dalam Negeri dengan Transportasi Perkeretaapian pada Masa Pandemi Covid-19. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Sejumlah penumpang bergegas menaiki kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis (19/5/2022). PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) membuat aturan baru tentang perjalanan kereta rel listrik (KRL) di wilayah Jabodetabek yakni menambah kapasitas penumpang menjadi 80 persen, aturan tersebut dibuat menyesuaikan aturan terbaru Surat Edaran (SE) Kementerian Perhubungan nomor 57 tahun 2022 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang dalam Negeri dengan Transportasi Perkeretaapian pada Masa Pandemi Covid-19. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Video anggota Komisi VI DPR Evita Nursanty viral usai mengomentari polemik impor kereta rel listrik (KRL) bekas yang tengah direncanakan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI). Saat rapat dengar pendapat kemarin (27/3/2023), Evita justru mempertanyakan alasan impor tersebut karena menurutnya kondisi KRL ramai saat masa angkutan Lebaran dan Tahun Baru, padahal rencana tersebut untuk KRL bukan kereta api jarak jauh.

“Kita kan biasanya chaos itu di tahun baru dan kita biasanya chaos itu di Lebaran. Ini kan sudah lewat semua ke-chaos-an kita,” kaya Evita saat RDP dengan KAI, KCI, dan Inka, Senin (27/3/2023).

Baca Juga

Karena alasan tersebut, Evita justru mempertanyakan alasan pentingnya impor KRL. Dia mempertanyakan urgensinya jika tidak mengimpor KRL karena kepadatan trafik saat Lebaran dan masa Nataru sudah lewat.

Akibat komentarnya, netizen justru mencecar pernyataan Evita yang dianggap salah konteks. Padahal kebutuhan impor tersebut untuk keperluan operasional KRL yang kepadatan trafiknya tidak hanya saat masa libur angkutan Lebaran dan Nataru saja.

“Suruh cobain dulu Senin sore baru komentar,” tulis akun @ZEPPELlNN mengomentri video Evita yang viral.

Begitu juga netizen dengan akun @jamaluddin2712 yang juga tidak setuju dengan pernyataan Evita. Akun terdebut mengungkapkan kepadatan di Stasiun Manggarai selalu terjadi saat jam sibuk.

“Bu Evita ini cocok kalau dipersilakan datang tanpa kawalan di jam sibuk Stasiun Manngarai. Mau diinjek-injek pun biarin aja kan dia bilang nggak bakal chaos,” tulis @jamaluddin2712.

Sebelumnya, Direktur Utama KCI atau KAI Commuter, Suryawan Putra Hia mengatakan saat ini operasional KRL membutuhkan kapasitas tambahan. Suryawan memastikan, impor KRL bekas menjadi salah satu upaya yang dilakukan selain juga memasan dari PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka.

Suryawan mengatakan Inka baru bisa memasok kebutuhan rangkaian KRL pada 2026. Sementara untuk memenuhi kebutuhan kapasitas pada 2023 dan 2024, KCI melakukan sejumlah diskusi bersama stakeholders terkait mengenai impor KRL bekas untuk kebutuhan mendesak.

“Untuk kebutuhan 2023 dibutuhkan sebanyak 10 trainset dan 19 trainset untuk 2024,” tutur Suryawan.

Suryawan menjelaskan, kebutuhan pada 2023 dan 2024 untuk mengganti sejumlah rangkaian KRL eksisting. Suryawan mengungkapkan terdapat rangkaian KRL pada 2023 dan 2024 secara teknologi sudah berubah.

“Usia sarananya pada 2023 dan 2024 mencapai 40 tahun ke atas sehingga ada beberapa yang sudah tidak berjalan,” ucap Suryawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement