Selasa 28 Mar 2023 12:18 WIB

Gubernur Jabar Siapkan Rp 10 miliar untuk Operasi Pasar Murah Ramadhan

Pemprov Jabar siapkan strategi menstabilkan harga kebutuhan pokok selama Ramadhan

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
 Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil menegaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan anggaran Rp 10 miliar. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil menegaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan anggaran Rp 10 miliar. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok, Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil menegaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan anggaran Rp 10 miliar. Anggaran tersebut, disiapkan untuk pelaksanaan pasar murah Bulan Suci Ramadhan 1444 Hijriyah/2023 Masehi.

"Operasi pasar murah itu ada sekitar Rp 10 miliaran, kita datangi di titik-titik yang ada kenaikan signifikan," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil usai melakukan sidak harga kebutuhan pokok di Pasar Kiaracondong, Kota Bandung, Selasa (28/3/2023).

Baca Juga

Emil mengatakan, berdasarkan hasil sidak di Pasar Kiaracondong, Kota Bandung, diketahui bahwa harga sejumlah kebutuhan pokok seperti beras, cabai, sayuran mengalami kenaikan. Misalnya, cabe rawit harganya Rp 60 ribu. "Kesimpulannya 70 persen naik  beras naik, cabai naik, ikan naik, sayuran naik," katanya.

Namun, menurut Emil, ada juga harga sejumlah kebutuhan pokok di Pasar Kiaracondong, Kota Bandung, yang mengalami penurunan seperti daging ayam. Lalu, harga minyak goreng stabil per liter 14 ribu.

"Tapi ada juga yang turun seperti daging ayam, kita akan monitor. Per hari ini yang naik relatif wajar," kata dia.

Pemprov Jawa Barat, kata dia, telah menyiapkan tiga langkah atau strategi terukur untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok, selama Bulan Suci Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun 2023 ini.

"Harga relatif aman, kalau sudah lampu kuning, tindakan kita terukur tiga. Kalau di pasar kita nanti operasi pasar, biasanya dulu kita lakukan ke bawang, ini bawang juga naik," katanya.

Strategi terukur yang kedua, kata dia, adalag Program Pangan Murah, yang dilaksanakan bukan di pasar namun di alun-alun atau perkantoran. "Jadi langsung dari petani bukan tengkulak sehingga harga terjangkau, ketiga diduga komoditas naik karena transportasi, di anggaran pemprov sudah disiapkan untuk subsidi transportasinya," katanya.

Oleh karena itu, Emil berharap sampai lebaran nanti warga tak perlu khawatir karena kenaikan harga terjadi sebuah hukum pasar di dalam suasana Ramadhan. "Tapi kami memastikan suplai aman dulu, kalau pun naik masih wajar jadi tidak usah khawatir," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement