Selasa 28 Mar 2023 06:24 WIB

BI Jabar Siapkan Rp 18,3 Triliun untuk Kebutuhan Uang Tunai Lebaran

Di Jabar ada sebanyak 800 titik layanan penukaran uang baru.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Seorang warga usai menukarkan uang baru jelang ibadah bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H.
Foto: Muhammad Noor Alfian
Seorang warga usai menukarkan uang baru jelang ibadah bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Jawa Barat (Jabar) menyiapkan Rp 18,3 triliun untuk memenuhi kebutuhan uang tunai bagi masyarakat khususnya menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah. Kepala Perwakilan BIJabarErwin Gunawan Hutapea mengatakan ,proyeksi kebutuhan uang tunai di Jabar sebesar Rp17,4 triliun pada Lebaran tahun 2023 ini.

"Ini adalah bagian dari wujud komitmen Bank Indonesia untuk menyediakan uang dalam jumlah dan pecahan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat sebagai otoritas sistem pembayaran," kata Erwin, di Kantor Perwakilan BI Jabar, Kota Bandung, Senin (27/3/2023).

Menurutnya, nilai itu pun lebih tinggi dari realisasi kebutuhan uang pada periode Ramadhan hingga Idul Fitri tahun 2022 yakni sebesar Rp 16,6 triliun. Adapun menurutnya lagi, peningkatan tersebut memperhatikan antisipasi peningkatan mobilisasi masyarakat selama Ramadhan dan Idul Fitri 2023 seiring pencabutan PPKM, serta pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik.

Secara spasial, kebutuhan uang tunai paling tinggi sebesar 64,2 persen bersumber dari wilayah Priangan (di luar Bodebek). Kemudian diikuti wilayah Cirebon-Indramayu-Majalengka-Kuningan sebesar 21,5 persen, dan wilayah Priangan Timur sebesar 14,3 persen.

Di Jabar, menurutnya, ada sebanyak 800 titik layanan penukaran uang baru. Setiap orang, menurutnya pula, bisa menukarkan uang hingga Rp3,8 juta dengan beragam pecahan.

Namun, dia memprediksi, masyarakat lebih banyak yang membutuhkan uang dengan pecahan kecil seiring dengan tradisi memberikan uang baru pada saat Lebaran.

Di samping itu, pada momen Ramadhan ini, dia mengimbau, kepada masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan uang. Karena, kata dia, hal tersebut merupakan bagian dari kepahaman serta kecintaan terhadap rupiah.

"Menggunakan rupiah secara bijak dalam artian agar belanja secara bijak, sesuai dengan kebutuhan, tidak berlebihan, membeli barang sesuai dengan kualitas yang diperoleh, dan yang terakhir jangan lupa menyisihkan sebagian uang yang ada selama Lebaran untuk tabungan dan investasi demi masa depan yang baik," katanya lagi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement