REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga komoditas hortikultura jenis cabai rawit masih tinggi di tingkat pedagang pengecer sejumlah pasar tradisional karena adanya penurunan di daerah produksi. Harga cabai rawit di salah satu pasar, yakni Pasar Senen Blok III masih tinggi sebesar Rp90 ribu per kilogram atau naik dari pekan sebelumnya Rp70 ribu per kilogram.
"Sudah seminggu ini harga cabai rawit naik jadi Rp90 ribu per kilo, selama masuk puasa ini masih mahal," kata Adeng, salah satu pedagang di Pasar Senen Blok III Jakarta Pusat, Senin (27/3/2023).
Hal serupa juga terjadi pada cabai merah keriting yang naik dari Rp45 ribu per kg menjadi Rp50 ribu per kg. Namun, komoditas cabai merah besar dan cabai rawit hijau terpantau tidak mengalami perubahan harga. Sementara itu, harga cabai rawit merah di tingkat agen yang berada di Pasar Induk Senen justru mengalami penurunan harga, yakni dari Rp80 ribu menjadi Rp70 ribu.
"Turun (harganya) belum lama, kami ambil dari induk di Pasar Kramat Jati sudah turun," kata Bono, salah satu pedagang di Pasar Induk Senen.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Provinsi DKI Jakarta Lia Imbasari mengatakan sebelumnya komoditas cabai rawit merah memang terpantau mengalami kenaikan 15,16 persen atau sebesar Rp10.518 menjadi Rp79.919 per kg. Menurut Lia, kenaikan harga dipengaruhi oleh faktor curah hujan di beberapa wilayah sentra yang menyebabkan penurunan produksi dan kualitas panen sehingga berdampak pada kenaikan harga.
"Namun demikian, pangan di DKI Jakarta tersedia dengan aman dan cukup," katanya.
Selain beras, komoditas lainnya yang cenderung mengalami kenaikan pada minggu keempat Maret 2023 adalah beras IR I (premium), beras IR III (medium). Komoditas beras, baik premium maupun medium masih terpantau stabil tinggi meskipun dengan kenaikan 0,67 persen menjadi Rp12.287 per kg dan beras IR III (medium) naik 0,25 persen menjadi Rp10.604 per kg. Kenaikan harga yang terjadi kemungkinan karenapanen di wilayah sentra masih belum merata, ucap Lia.