Ahad 19 Mar 2023 19:38 WIB

Erick Thohir Berpeluang Jadi Cawapres Diusung KIB

Erick Thohir hanya tinggal menunggu restu Partai Golkar.

Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) bersama Direktur Utama Bunga Lampung Sejati Erwin Hidayat (kiri) dan Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim saat meninjau pembangunan Krakatau Park di kawasan Bakauheni Harbour City, Lampung, Sabtu (18/3/2023). Progres pembangunan Krakatau Park yang merupakan wisata lokal untuk mendorong percepatan pembukaan lapangan pekerjaan serta pertumbuhan ekonomi daerah tersebut telah mencapai 80 persen dan ditargetkan rampung pada Mei 2023.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) bersama Direktur Utama Bunga Lampung Sejati Erwin Hidayat (kiri) dan Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim saat meninjau pembangunan Krakatau Park di kawasan Bakauheni Harbour City, Lampung, Sabtu (18/3/2023). Progres pembangunan Krakatau Park yang merupakan wisata lokal untuk mendorong percepatan pembukaan lapangan pekerjaan serta pertumbuhan ekonomi daerah tersebut telah mencapai 80 persen dan ditargetkan rampung pada Mei 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri BUMN Erick Thohir dinilai sebagai sosok yang dapat menguatkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Latar belakang Erick Thohir dari kalangan profesional mampu menjembatani setiap komunikasi membuat hubungan koalisi semakin solid.

"Ini bisa dibandingkan jika non partai diajukan, seperti Erick Thohir yang profesional,” tutur Pengamat Politik Political Literacy Desk (Polldesk) Faisal Riza di Jakarta pada Ahad (19/3/2023).

Baca Juga

Faisal mengatakan, Erick Thohir miliki peluang besar untuk dapat diusung maju cawapres dari KIB. Erick Thohir miliki hubungan dekat dengan partai politik (parpol) dalam KIB.

Misalnya saja, tambah dia, hubungan harmonis Erick Thohir dengan Partai Amanat Nasional (PAN) serta Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Kedekatan ketiganya kerap memunculkan sinyal dukungan yang sangat positif.

Karena demikian, Erick Thohir hanya tinggal menunggu restu Partai Golkar, yang notabene merupakan parpol yang turut membangun KIB sebelumnya. Kehadirannya tentu sangat dinantikan lagi.

"KIB terdiri dari tiga partai sekarang. Itu komunikasi politik akan rumit ketika kader partai diajukan," ujar Faizal.

Atas dasar itulah, papar dia, hal tersebut menjadi sebuah keunggulan tersendiri bagi Erick Thohir. Sebab dirinya dapat lebih luwes dalam menjalin hubungan yang membuat jalinan komunikasi semakin tumbuh positif.

Hal demikian membuat Erick Thohir semakin pas diusung KIB. Erick Thohir figur jalan tengah yang bisa mengakomodir kepentingan koalisi dari PAN, PPP, dan Partai Golkar tersebut.

“Jauh lebih ringan ketika dibincangkan, seperti melakukan insentif politik bisa disepakati," pungkas Faisal.

Survei SMRC

Pengamat politik dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menilai duet Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dan Menteri BUMN Erick Thohir semakin realistis untuk diusung Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) pada Pilpres 2024.

"Sangat realistis kalau kemudian KIB ini melirik calon atau tokoh yang populer, walaupun tidak merupakan elite dari partai di KIB sendiri," ucap Saidiman Ahmad dalam keterangan yang diterima di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Pasalnya, elektabilitas Ganjar maupun Erick Thohir terus konsisten berada di posisi teratas. Ganjar saat ini menduduki posisi teratas sebagai capres pada sejumlah temuan lembaga survei nasional. Hal tersebut membuat namanya sangat berpotensi untuk diusung oleh KIB.

"Saya kira ini alasan yang kedua kenapa kemudian nama seperti Ganjar Pranowo cukup realistis untuk dimajukan," ujar Saidiman.

Begitu pun dengan Erick Thohir, ujarnya melanjutkan. Ia memandang Erick Thohir menjadi tokoh yang banyak meraih simpati publik. Bahkan, Saidiman mengatakan dalam survei lembaganya, mayoritas masyarakat menginginkan Erick Thohir sebagai pemimpin nasional.

"Kemudian untuk penyebutan cawapres, saya kira ini juga menarik. Kami dalam survei SMRC menemukan bahwa nama Erick Thohir itu adalah salah satu tokoh yang mulai terdeteksi oleh publik sebagai calon pemimpin nasional, saya kira sangat realistis," ujarnya.

Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan pada 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement