REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri BUMN Erick Thohir memiliki modal kuat untuk diusung menjadi calon wakil presiden (cawapres) pada pemilihan umum 2024. Modal tersebut adalah khidmah dan kinerjanya selama ini berupa prestasi yang mengharumkan nama pemerintah di masyarakat.
“Erick Thohir akan cukup baik memperkuat siapa pun yang akan dipasangkan,” terang Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah di Jakarta pada Selasa (14/3/2023).
Hasil survei menunjukkan duet Ganjar Pranowo – Erick Thohir mampu unggul dari para pesaingnya dan keluar menjadi juara di simulasi Pilpres 2024. Duet kepala daerah dan menteri tersebut mampu mengungguli pasangan lainnya yakni duet Prabowo Subianto – Muhaimin Iskandar dan Airlangga Hartarto – Ridwan Kamil.
Survei IPO menunjukkan duet Ganjar Pranowo – Erick Thohir mendapatkan elektabilitas 36,8 persen. Sedangkan pesaingnya hanya memiliki elektabilitas sebesar 31,5 persen dan 19,4 persen.
Berbeda ketika Ganjar Pranowo dipasangkan dengan sosok lainnya seperti Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua DPR RI Puan Maharani. Ketika orang nomor satu di Jawa Tengah (Jateng) Tersebut dipasangkan dengan Airlangga ataupun Puan, justru terjadi penurunan elektabilitas.
Elektabilitas Ganjar Pranowo – Airlangga hanya di angka 28,9 persen. Sedangkan ketika dipasangkan dengan Puan, elektabilitasnya menurun jauh yakni hingga angka 21,9 persen.
Dengan demikian Ganjar Pranowo – Erick Thohir menjadi pasangan paling potensial untuk diusung pada Pilpres 2024 mendatang. Mengingat pasangan tersebut mampu mengungguli pasangan lainnya di simulasi kontestasi demokrasi mendatang.
Untuk diketahui Survei IPO dilakukan pada 1-7 Maret 2023 dengan total responden sebanyak 1.200. Metode ini memiliki pengukuran kesalahan (margin of error) 2,90 persen dengan tingkat akurasi data 95 persen.