Selasa 14 Mar 2023 09:35 WIB

Muhadjir: Konsep Pembangunan Keluarga Masih Dipengaruhi Gagasan Barat

Muhadjir sebut akan dibentuk Deklarasi ASEAN tentang pembangunan keluarga

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menko PMK Muhadjir Effendy.  Muhadjir selaku Ketua Pilar Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community) menyebut akan dibentuk Deklarasi ASEAN tentang pembangunan keluarga yang berbasis kepada nilai budaya dan adat istiadat masyarakat ASEAN.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Menko PMK Muhadjir Effendy. Muhadjir selaku Ketua Pilar Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community) menyebut akan dibentuk Deklarasi ASEAN tentang pembangunan keluarga yang berbasis kepada nilai budaya dan adat istiadat masyarakat ASEAN.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, selama ini pembangunan keluarga masih dipengaruhi oleh gagasan-gagasan dari negara barat.

Karena itu, Muhadjir selaku Ketua Pilar Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community) menyebut akan dibentuk Deklarasi ASEAN tentang pembangunan keluarga yang berbasis kepada nilai budaya dan adat istiadat masyarakat ASEAN. 

"Selama ini konsep tentang pembangunan keluarga masih dipengaruhi oleh gagasan-gagasan dari negara barat yang tidak terlalu kompatibel dengan strategi pembangunan keluarga di kawasan ASEAN termasuk negara Indonesia dan Singapura," kata Muhadjir usai mengadakan pertemuan Bilateral dengan Menteri Pembangunan Sosial dan Keluarga Singapura Masagos Zulkifli yang dikutip Selasa (14/3/2023).

Karena itu, diusulkan rancangan deklarasi untuk pembangunan keluarga ASEAN pada saat pertemuan Sidang Tingkat Menteri ASCC. Nantinya deklarasi juga akan diikuti dengan langkah-langkah yang lebih konkrit.

"Misalnya riset tentang berbagai macam hal yang berhubungan dengan keluarga untuk ASEAN," kata Muhadjir.

Muhadjir juga menyampaikan, hubungan Bilateral yang telah terjalin antara Indonesia dengan Singapura terkait kerja sama di bidang pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, dan pembangunan keluarga pada November 2022 lalu. Implementasi kerja sama ini antara lain sharing praktik baik, pertukaran informasi, serta program pelatihan untuk memperkuat pembangunan keluarga Indonesia-Singapura.

"Saya berharap kerja sama ini terus ditingkatkan dan diimplementasikan dengan baik melalu program-program yang tepat sasaran, salah satunya menyasar pada isu pemberdayaan ekonomi keluarga,” kata Muhadjir.

Selain kerja sama ini, hubungan Bilateral Indonesia-Singapura yakni sebagai mitra dagang terbesar ketiga untuk Indonesia; pengembangan pendidikan, riset, teknologi, serta pelatihan; mitra penanggulangan terorisme di Asia Tenggara; dan akses sumber energi terdekat dari Singapura. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement