Senin 13 Mar 2023 17:29 WIB

Penilaian 'Ideal Semuanya' dari Jokowi untuk Prabowo dan Ganjar

Jokowi belakangan dinilai memberikan sinyal dukungan untuk duet Praboowo-Ganjar.

Rep: Dessy Suciati Saputri, Nawir Arsyad, Antara/ Red: Andri Saubani
Presiden Joko Widodo meninjau panen raya padi dan berdialog dengan petani di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3). Dalam kesempatan ini, Jokowi dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo serta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tampak berswafoto bersama. Acara ini kemudian diintepretasikan sebagai dukungan Jokowi untuk Prabowo dan Ganjar di Pilpres 2024. (ilustrasi)
Foto:

Seusai menghadiri acara deklarasi sukarelawan Prabowo Mania 08 di Gedung Joeang 45, Menteng, Jakarta, Ahad (12/3/2023), kakak Prabowo, Hashim Djojohadikusumo mengatakan, Gerindra terbuka untuk mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. 

"Saya kira terbuka kalau Pak Ganjar mau ikut dengan Pak Prabowo, dengan catatan Pak Prabowo calon presiden," kata Hashim.

Hashim menilai Prabowo lebih tepat maju sebagai capres karena lebih berpengalaman dalam kancah politik di Tanah Air. Meskipun, ia mengakui, angka elektabilitas adiknya itu masih kalah dari Ganjar di beberapa survei.

"Saya kira sudah tidak mungkin kalau Pak Prabowo calon wakil presiden. Pak Prabowo jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua, pengalamannya berbeda kan," ujarnya.

Namun, Hashim menambahkan bahwa wacana tersebut hanya bisa terlaksana dengan persetujuan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai mitra koalisi Gerindra dalam koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).

"Kemungkinan itu terbuka kalau Pak Ganjar mau jadi. Akan tetapi, harus disetujui oleh PKB. Kan begitu, harus disetujui PKB, kami terbuka," tutur Hashim.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Sadarestuwati mengatakan bahwa Presiden Jokowi akrab dengan banyak orang. Sehingga menurutnya, keakrabaannya dengan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo tidak perlu dimaknai berlebihan.

"Jadi hal tersebut sangat wajar, jangan dimaknai terlalu berlebihan, apalagi dikait-kaitkan dengan Pilpres. PDI Perjuangan menanggapinya biasa saja, kedekatan antarteman, sahabat, mitra kerja, antara presiden dan menteri dan gubernurnya," ujar Sadarestuwati kepada wartawan, Sabtu (11/3/2023).

Adapun terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2024, sosok capres yang akan diusung PDIP merupakan kewenangan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum. Ia yakin, Megawati akan memilih sosok terbaik untuk posisi tersebut.

"InsyaAllah Ibu Ketua Umum akan sangat hati-hati dan teliti serta akan memilih yang terbaik untuk bangsa dan negara, karena beliau tidak ingin mengecewakan rakyat Indonesia. Kita semua ingin Indonesia maju, sejahtera, berdaulat, adil, dan makmur," ujar Sadarestuwati.

Adapun, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, menegaskan, PDIP akan mengusung kadernya sebagai capres. "Penawaran kerja sama tentu saja dalam rangka calon presiden, berasal dari PDI Perjuangan," ujar Hasto lewat keterangannya, Senin (13/3/2023).

Sedangkan untuk membahas soal calon wakil presiden (cawapres), itu dapat berasal sesuai dengan konfigurasi dan kerja sama antarpartai politik. Artinya, harus disepakati bersama oleh partai politik yang tergabung dalam koalisi.

"Harus disepakati bersama-sama oleh partai politik yang membangun kerjasama tersebut, mengingat calon presiden dan calon wakil presiden diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik," ujar Hasto.

Adapun sesuai amanat dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dalam HUT ke-50 partai, ditegaskan bahwa capres adalah kadernya. Sebab, partai telah melakukan proses kaderisasi secara sistemik.

Serta, melakukan penugasan terhadap kader-kader PDIP. Baik di tingkat nasional maupun daerah dalam perspektif yang ideal. "Partai mengusung calon presiden dari kader internal partai, itulah yang diperjuangkan oleh PDI Perjuangan," ujar Hasto.

 

 

photo
Elektabilitasn Bakal Capres per Desember 2022 - (Infografis Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement