REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menyikapi peristiwa erupsi Gunung Merapi yang masih terjadi hingga Ahad (12/3/2023). Danang mengatakan meski intensitas awan panas guguran belum mereda, namun ia memastikan sektor pariwisata dan perekonomian di sekitaran lereng Gunung Merapi tetap diperbolehkan.
"Jadi dari hasil rapat koordinasi tadi memang kegiatan pariwisata masih diperbolehkan dengan berbagai syarat dan catatan tidak melebihi radius jarak titik bahaya," kata Danang, di Pos Pantau Gunung Merapi, Turgo, Ahad (12/3/2023).
Ia mengimbau agar masyarakat tetap meningkatkan komunikasi dan meningkatkan kewaspadaan dengan mengaktifkan semua alat komunikasi. Hal itu dilakukan untuk memudahkan komunikasi dengan warga selama 24 jam.
"Mohon doanya memang siklus ini terjadi tiap tahunnya dan tidak menimbulkan bahaya yg terllau besar lah untuk kenyamana kita semua. Insya Allah nanti Merapi tetap bisa bersahabat dengan kita semuanya," ujarnya.
Ia mengatakan berdasarkan pantauan relawan maupun BPBD, wilayah Sleman tidak terlalu terdampak akibat erupsi Merapi kemarin. Namun ia mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada.
"Bagaimanapun juga luncuran Merapi khusus saat ini sulit dideteksi arahnya kemana. Walapun kemarin ke Barat Daya tapi kita juga ada bagian daerah yang rawan tentunya nggak ada salahnya ini harus kita antisipasi dari saat ini juga," ucapnya.
Ia juga memastikan jalur evakuasi di Sleman bagus, dan lancar. BPBD Sleman juga telah menyiapkan langkah untuk mengantisipasi peristiwa yang tidak diinginkan.
"Termasuk personel untuk nanti mengevakuasi dan sebagainya, sudah kita siapkan pula, walaupun doa kita ya mudah-mudahan ini tidak terjadi tapi apapun juga bencana ini sulit diprediksi kapan terjadinya kami tetap siap 24 jam. Nanti penanganan kalau terjadi hal buruk ini bisa segera dilakukan terutama untuk penyelamatan dari manusianya," ungkapnya.