REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT) mengingatkan pentingnya memastikan masyarakat tidak terbelah dalam mengatasi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). BNPT mengajak masyarakat berprinsip bahwa KKB menjadi musuh yang harus dihadapi bersama.
"Dalam menghadapi kelompok separatis teroris yang telah merugikan masyarakat, penting memastikan masyarakat tidak terbelah dan harus sepakat jika KKB Papua merupakan musuh bersama," kata Kepala BNPT Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Boy Rafli Amar di Jakarta, Jumat (9/3/2023).
Guna mencapai pemahaman itu, BNPT memberikan pandangan kepada masyarakat tentang paradigma nasional, hukumnya, motifnya hingga gangguan keamanan mengapa KKB ditetapkan menjadi kelompok separatis teroris. Tujuannya agar masyarakat menyadari bahaya KKB.
"Sehingga, masyarakat tidak terbelah dan sepakat bahwa mereka adalah musuh bersama," ujar Boy Rafli yang pernah menjabat Kapolda Papua tersebut.
Boy Rafli juga mengakui sudah menjadi tugas BNPT guna menjamin masyarakat waspada terhadap ideologi kekerasan yang mengarah pada terorisme. Boy Rafli juga menekankan hal ini bertujuan melindungi masyarakat.
"Tugas kita adalah memastikan masyarakat waspada terhadap ideologi ini, dan ini juga upaya kita memberikan perlindungan kepada warga negara," ujar Boy Rafli.
Sementara itu, Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Nissan Setiadi menyampaikan akan melakukan penguatan kewaspadaan masyarakat di tanah Papua. "Kita akan adakan Warung NKRI dan Program Prioritas Dialog Kebangsaan melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Papua," ujar Nissan.
Sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dikabarkan melakukan serangan di Sungai Bawah, kawasan Bandara Bilorai, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua Tengah, Rabu (8/3/2023) pagi waktu setempat.
Pasukan keamanan gabungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri mendapatkan serangan dengan senjata api untuk mengamankan bandar udara merespons dengan membalas tembakan ke arah kelompok penyerang.