Selasa 07 Mar 2023 23:29 WIB

Wirausaha Muda Pertanian, Mahasiswa Polbangtan Kementan Sukses Ternak Sapi

Mahasiswa Polbangtan ikut dalam PWMP untuk kembangkan 14 sapi

 Kampus jurusan Peternakan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor mendorong mahasiswa membentuk kelompok dalam program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) menggeluti usaha penggemukan sapi potong.
Foto: dok Kementan
Kampus jurusan Peternakan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor mendorong mahasiswa membentuk kelompok dalam program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) menggeluti usaha penggemukan sapi potong.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Beternak sapi masih sangat menjanjikan. Sayangnya, meski peluang itu besar, tidak banyak pemuda yang menggeluti bisnis itu. Kampus jurusan Peternakan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor mendorong mahasiswa membentuk kelompok dalam program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) menggeluti usaha penggemukan sapi potong.

Kementerian Pertanian, melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementan (BPPSDM) memfasilitasi unit pelaksana teknis pendidikan salah satunya Polbangtan Bogor untuk mengembangkan  unit peternakannya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pertanian Indonesia harus mengarah ke pertanian maju, mandiri, modern.

"Untuk mendukung itu, petani milenial mempunyai peran penting. Khususnya untuk kemajuan pembangunan pertanian saat ini. Karena, untuk melanjutkan pembangunan di sektor pertanian dibutuhkan dukungan dari SDM pertanian yang maju, mandiri, dan modern. Dan tentunya itu bisa didapatkan dari bangku pendidikan vokasi," kata Syahrul.

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan, di tangan milenial dan generasi Z pembangunan pertanian akan dijalankan."Mendukung upaya pemerintah melakukan regenerasi petani sekaligus melahirkan pengusaha muda pertanian yang berdampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat pertanian Indonesia," tegas Dedi.

Banyak generasi muda yang malu untuk memulai bisnis, apalagi dalam bidang peternakan sapi. Namun hal itu tak berlaku bagi Dandi, salah satu mahasiswa semester III yang masih aktif berkuliah.

Bergelut dengan usahanya yang mampu meraup banyak keuntungan tidak lantas membuatnya lupa dengan pendidikan. Rupanya jiwa usahanya menurun dari keluarga. Namun, Dandi mengungkapkan bahwa tidak ada satupun anggota keluarganya yang menekuni usaha di bidang peternakan.

"Sampai saat ini sudah ada 14 ekor sapi potong yang dikembangkan oleh beberapa kelompok PWMP degan beberapa jenis sapi seperti sapi Peranakan Ongol (PO), sapi Pegon dan sapi Sumba Ongol (SO)," ujar Dandi.

Ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan kelompok ternak ini, diantaranya mulai dari pemilihan bibit, penentuan kandang, sumber bahan pakan, sampai manajemen pemeliharaan hingga pemasaran.

Sampai saat ini sudah ada beberapa peternak sekitar yang menawar untuk membeli ternak sapi tersebut hingga 34.000.000 untuk 2 ekor padahal harga beli 2 bulan lalu hanya 28.000.000 per dua ekor. Artinya dalam penggemukan 2 bulan tersebut sudah mendapat keuntungan 6.000.000.

Hal tersebut tidak terlepas dari bimbingan manajemen Teaching Factory (TeFa) Jurusan Peternakan yang memfasilitasi kandang, pakan hijauan serta pelatihan budidaya dan penggemukan sapi potong sehingga mahasiswa yang memilih beternak sapi dapat menjalankan usahanya dengan standar yang baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement