Ahad 05 Mar 2023 05:20 WIB

Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, BNPB: 18 Orang Masih Dicari

BNPB menyebut akibat kebakaran Plumpang, 1.000 warga mengungsi ke berbagai tempat

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Warga menonton petugas melakukan proses evakuasi kebakaran depo Pertamina Plumpang di kawasan Rawa Badak, Jakarta, Sabtu (4/3/2023). Tingginya antusiasme warga untuk melihat lokasi terdampak kebakaran depo Pertamina membuat akses jalan tersebut dipenuhi warga sehingga menyulitkan proses evakuasi.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga menonton petugas melakukan proses evakuasi kebakaran depo Pertamina Plumpang di kawasan Rawa Badak, Jakarta, Sabtu (4/3/2023). Tingginya antusiasme warga untuk melihat lokasi terdampak kebakaran depo Pertamina membuat akses jalan tersebut dipenuhi warga sehingga menyulitkan proses evakuasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 18 orang masih dicari pasca kebakaran depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, sebelumnya sebanyak 24 warga dinyatakan hilang, namun kemudian 6 orang sudah ditemukan dengan keluarganya.

"Petugas masih mencari 18 orang yang masih dalam pencarian," kata Muhari dikutip siaran pers BNPB, Sabtu (4/3/2023). Muhari mengatakan, akibat kebakaran yang terjadi pada Jumat (3/3/2023), lebih dari 1.000 warga di wilayah Jakarta Utara, DKI Jakarta mengungsi di sejumlah titik.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat 1.085 warga mengungsi di beberapa tempat, yaitu RPTRA Rasella 356 warga, Gedung Golkar Walang 258, Kantor PMI Jakarta Utara 132, Kantor Lurah Rawa Badak Selatan 79, Kantor Subdinakertrans dan Energi Jakarta Utara 74, Masjid Al-Kuromas 63, masjid As Sholihin 63 dan Masjid Al-Muhajirin 60.

Petugas gabungan yang dikoordinasikan oleh BPBD telah memberikan pelayanan kepada warga yang mengungsi. BPBD DKI Jakarta menyalurkan bantuan pangan dan non-pangan. Bantuan pangan antara lain air mineral dan makanan siap saji.

Sedangkan bantuan non-pangan berupa matras, selimut, paket balita, paket keluarga, sarung, mukena, terpal, paket sandang, kidsware dan family kits. BPBD mencatat kebutuhan mendesak untuk para penyintas antara lain matras, tenda keluarga, selimut, tikar, makanan siap saji, obat-obatan dan air bersih.

Hingga kini, BPBD setempat mencatat korban meninggal dunia 17 jiwa, luka berat 49 dan luka sedang 2. Mereka yang mengalami luka berat dan sedang telah mendapatkan perawatan medis, seperti di Rumah Sakit (RS) Pelabuhan, RS Mulya Sari, RS Firdaus, RS Pekerja, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tugu Koja dan RSUD Koja.

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono juga telah mengunjungi para korban di RSUD Koja Jakarta Utara. Sejumlah fasilitas medis lainnya juga telah disiagakan untuk memberikan pelayanan kepada mereka yang terdampak bencana kebakaran depo Pertamina ini.

Di samping itu, petugas masih mencari 18 orang yang masih dalam pencarian. Sebelumnya sebanyak 24 warga dinyatakan hilang, namun kemudian 6 orang sudah ditemukan dengan keluarganya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement