REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri menekankan pentingnya perlindungan kekayaan intelektual demi meraih masa depan dan cita-cita Indonesia Emas 2045.
"Kenapa saya terus bicara tentang kekayaan intelektual? Karena ini semakin penting ke depan. Saya selalu bilang pada Pak Presiden, ini berkaitan dengan tahun emas 2045," katanya di Kantor Pusat BRIN, Jakarta, Rabu.
Megawati menuturkan pelindungan kekayaan intelektual akan membawa manfaat besar pada pelindungan kekayaan semua sumber daya Indonesia khususnya dalam menyongsong 100 tahun Republik Indonesia pada 2045.
Megawati pun mengingatkan agar para peneliti terus berkolaborasi untuk mencapai tujuan memajukan riset dan inovasi nasional karena dalam menyongsong 2045 membutuhkan modal penting.
Modal penting tersebut adalah kesadaran akan pemanfaatan dan pelindungan terhadap kekayaan intelektual yang pada akhirnya menjadi penambah perekonomian negara.
"Seperti Hak atas Kekayaan Intelektual ini, seluruh hal strategis itu harus milik negara, keuntungan untuk negara. Begitu juga perorangan," ujarnya Megawati.
Dalam kesempatan ini, Megawati menerima penghargaan Tokoh Pemajuan dari Kementerian Hukum dan HAM.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly mengatakan Kementerian Hukum dan HAM memberikan penghargaan kepada Megawati selaku tokoh pendorong pemajuan Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) di Indonesia.
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2021 tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional, Megawati selaku Ketua Dewan Pengarah BRIN bertugas memberi arahan kepada Kepala BRIN.
Arahan itu termasuk mengenai rumusan kebijakan, penyelenggaraan penelitian serta pengembangan, pengkajian dan penerapan invensi.
Selain itu, Megawati juga memberikan arahan kepada Kepala BRIN mengenai inovasi yang menjadi landasan perencanaan pembangunan nasional di segala bidang kehidupan yang berpedoman pada nilai Pancasila.
"Ibu Megawati sebagai penggagas awal BRIN mengusulkan kepada Presiden Jokowi agar BRIN hadir menjabarkan politik Indonesia berdikari dengan memfokuskan diri pada penelitian untuk manusia Indonesia, flora, fauna dan teknologi itu sendiri," kata Yasonna.
Yasonna melanjutkan, Megawati juga merupakan tokoh yang aktif menginisiasi dan mendorong berbagai kalangan termasuk kepala daerah untuk mendukung pelindungan kekayaan intelektual melalui pembuatan peraturan daerah.
"Beliau secara konsisten aktif menyuarakan pentingnya penguasaan ilmu-ilmu dasar, riset dan inovasi dan terus memperjuangkan peningkatan anggaran penelitian 5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB)," ujarnya.