REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyatakan, buku bacaan yang bermutu akan mampu meningkatkan minat baca anak sejak dini. Hal ini bisa meningkatkan literasi Indonesia menjadi lebih baik.
"Kita perlu dukungan tidak hanya dari guru dan kepala sekolah, tetapi juga orang tua karena orang tua punya dampak besar dalam menentukan anak-anak kita untuk mencintai buku," kata Nadiem, di Jakarta, Selasa (28/2/2023).
Oleh sebab itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan Program Merdeka Belajar Episode 23 bertajuk Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia guna mengatasi rendahnya kemampuan literasi anak-anak akibat kurangnya kebiasaan membaca sejak dini. Program ini berfokus pada pengiriman buku bacaan bermutu untuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD) yang disertai dengan pelatihan bagi guru.
Kepala SD Negeri Iyameli, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Via Watna Legimakani, merasa senang dan mengapresiasi program pemberian bantuan buku bacaan dari Kemendikbudristek. Via menuturkan, sekolahnya menerima lebih dari 1.600 eksemplar buku dengan 540 judul buku dan disambut sangat antusias baik oleh para guru dan siswa.
Bahkan, ada siswa kelas satu yang langsung datang ke ruang kepala sekolah dan mengambil satu buku serta melihat gambar-gambar yang ada buku tersebut. Kepala SDN Lirung, Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara, Pelma Petonengan, menilai dengan hadirnya buku-buku bacaan ini para guru dan kepala sekolah termotivasi membuat Pojok Baca di setiap kelas dengan melibatkan orang tua siswa.
"Bukan hanya anak-anak saja yang tertarik dan senang membaca di Pojok Baca yang kami buat tetapi orang tua juga bahkan ingin meminjam buku untuk dibacakan kepada anaknya menjelang tidur," ujar Pelma.
Hal yang sama juga diutarakan oleh Guru SDN 35 Krui Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, Maulana Hasan Saifudin, yang mengatakan bahwa dampak hadirnya Buku Bacaan Bermutu sangat luar biasa. "Anak-anak kami sekarang tingkat minat bacanya lebih tinggi karena hibah dari Kemendikbudristek ini memang sesuai dengan kebutuhan anak-anak," kata Maulana.