Senin 27 Feb 2023 23:10 WIB

Indostrategi: Tingkat Kepercayaan Publik ke Prabowo Masih Tinggi karena Di-endorse Jokowi

Promo dari Jokowi disebut mengalihkan suara pendukung Ganjar ke Prabowo.

Presiden Jokowi didampingi Menhan Prabowo mengunjungi para peserta Rapim Kemhan di Jakarta, Rabu (18/1).
Foto: Republika/zainur mahsir ramadhan
Presiden Jokowi didampingi Menhan Prabowo mengunjungi para peserta Rapim Kemhan di Jakarta, Rabu (18/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Lembaga Indostrategi Research and Consulting merilis hasil survei terbaru. Dalam survei itu diketahui bahwa tingkat kepercayaan publik ke Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih tinggi. 

"Prabowo masih memuncaki tingkat elektabilitas tertinggi bila pemilihan presiden dilaksanakan hari ini dengan perolehan persentase 32,9 persen," kata Direktur Indostrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Baca Juga

Dia menjelaskan, posisi selanjutnya ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan 21 persen dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dengan 19,8 persen.

Kata dia, alasan mengapa tingkat elektabilitas Prabowo masih urutan pertama, karena penyebutan nama Prabowo Subianto oleh Presiden Joko Widodo secara langsung di berbagai kesempatan besar. "Endorsement Jokowi yang semakin intens terhadap Prabowo menuai dukungan dari pemilih loyal Jokowi 2019 lalu," jelasnya.

Endorsement tersebut kata dia, juga berpotensi menggiring para pemilih loyal Jokowi ke Ganjar Pranowo, bermigrasi mendukung Prabowo Subianto. "Intensitas dukungan Jokowi terhadap Prabowo, mengakibatkan migrasi pemilih Jokowi yang ada di Ganjar ke Prabowo," katanya.

Alasan yang cenderung masih sangat relevan saat ini kata dia, karena baik Ganjar maupun Anies belum memiliki kepastian politik untuk maju dalam bursa Pemilihan Preside. 2024.

Ketidakpastian ini menurut Arif sangat berpotensi memicu kegamangan para pendukung dan simpatisan. Salah satunya adalah hengkangnya relawan Ganjar Pranowo Mania (GP Mania) pimpinan Immanuel Ebenezer dan mengubahnya menjadi Prabowo Mania 08.

Selanjutnya, alasan lainnya adalah terkait dengan sepak terjang Prabowo Subianto di pemerintahan Presiden Joko Widodo, sehingga banyak kalangan pemilih masih menempatkan diri sebagai pemilih loyal Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu.

"Membaiknya persepsi pendukung Prabowo terhadap sikap bergabungnya Prabowo kedalam pemerintahan. Lalu, kunjungan dan kegiatan Prabowo ke beberapa provinsi pada waktu lalu juga diduga menuai simpati dan dukungan terhadapnya," jelasnya.

Selanjutnya kata dia, kinerja Prabowo sebagai Menteri Pertahanan. Dimana ada hubungan simetris antara kinerja Prabowo dengan TNI yang memeroleh kepercayaan tertinggi dari publik.

Survei dilakukan dalam rentang waktu 14-23 Februari 2023 dengan melibatkan 1.230 responden di 34 provinsi di Indonesia. Survei mengukur tingkat popularitas dan akseptabilitas dari 12 tokoh publik.

Teknik pengumpulan data menggunakan multistage random sampling dengan margin of error (MoE) 2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan pada 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement