Rabu 15 Feb 2023 00:31 WIB

Temuan Gunung Bawah Laut Pacitan, Ini Penjelasan Pakar

Lokasi ditemukannya gunung bawah laut tersebut merupakan titik tumbukan lempeng.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agus raharjo
Gunung Api Bawah Laut
Foto: Gocelebes.com
Gunung Api Bawah Laut

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pakar Geologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Amin Widodo mengomentari fenomena penemuan gunung bawah laut di perairan Pacitan. Amin menjelaskan, lokasi ditemukannya gunung bawah laut tersebut merupakan titik tumbukan lempeng.

Yakni, lempeng Indo-Australia bertemu dengan lempeng Eurasia di Samudra Hindia. Ditemukannya gunung bawah laut tersebut, lanjut Amien, karena tumbukan lempeng tersebut mengalami penyusutan.

Baca Juga

"Tinggian itu ada di sepanjang pas tumbukan antara lempeng tadi. Membentuk palung, setelah palung ada gundukan yang semakin ke arah atas, ke arah atas. Itu yang tadi yang disebutkan ada gunung tadi," kata Prof Amin kepada Republika.co.id, Selasa (14/2/2023).

Lebih jauh Prof Amin menjelaskan, gunung bawah laut tersebut muncul lantaran sifat batuan dari lempeng-lempeng tersebut berbeda-beda. Ada bagian yang lebih tinggi, dan ada bagian yang lebih rendah, sehingga membentuk gundukan serupa gunung tersebut.

"Jadi karena sifat batuannya beda-beda. Ada yang lebih tinggi, yang lain lebih rendah, gitu. Jadi memang karena sifat batuannya yang di tumbuk beda-beda," ujarnya.

Sebelumnya, Badan Informasi Geospasial (BIG) menemukan gunung bawah laut di perairan Pacitan, Jawa Timur. Gunung bawah laut tersebut belum tercatat dalam database Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM.

Lokasinya berada sekitar 200 kilometer ke arah barat daya Pacitan. Tinggi gunungan mencapai 2.300 meter dari dasar laut dan diameter sekitar 10 kilometer dengan kedalaman di kisaran empat kilometer dari permukaan air.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement