REPUBLIKA.CO.ID,J AKARTA -- Wakil Ketua Komisi III DPR mengapresiasi kinerja TNI dan Polri yang telah mengevakuasi seluruh penumpang Susi Air usai pesawat PK-BVY dibakar KKB di Nduga, Papua Tengah. Kini, tersisa sang pilot pesawat Susi Air yang hilang masih dalam tahap pencarian oleh TNI dan Polri.
Keduanya tengah berupaya maksimal mulai dari persiapan operasi penyelamatan hingga melakukan pendekatan dengan berbagai tokoh masyarakat lokal. Ia meminta pergerakan TNI-Polri tetap harus tidak bisa dideteksi musuh.
"Pastikan pergerakan TNI-Polri tetap cepat dan senyap, jangan sampai terdeteksi oleh musuh. Juga ingat untuk tetap fokus pada target dan hasil operasi," ujar Sahroni lewat keterangannya, Sabtu (11/2).
Pergerakan TNI dan Polri sangat penting, mengingat keselamatan pilot yang terancam. Dirinya meminta TNI-Polri prioritaskan keselamatan sandera dengan mempersiapkan strategi penyelamatan secara matang.
"At all cost, kita harus selamatkan sandera. Karena saya yakin Satgas Damai Cartenz ini diisi oleh para anggota yang memiliki kemampuan terbaik dan memiliki persiapan yang matang. Jadi pastikan keselamatan sandera jadi prioritas operasi kali ini," ujar Sahroni.
"Ingat jangan pernah ragu ketika hadapi para KKB, tumpas habis semua, masyarakat mendukung," sambungnya menegaskan.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin memerintahkan jajaran aparat keamanan TNI/Polri terus mengejar kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang ditengarai menyandera pilot Susi Air di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Ma'ruf menegaskan tidak ada ruang bagi pengganggu keamanan di Papua.
"Saya minta dan saya perintahkan supaya pembuat perusuh ini dikejar dalam rangka penegakan hukum," kaya Ma'ruf dalam keterangan persnya usai meresmikan BLK Komunitas di Lombok Tengah, NTB, Jumat (10/2/2023).
Ma'ruf mengakui, dari enam provinsi di Papua, yakni Provinsi Papua, Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Barat dan Papua Barat Daya, dan Papua Pegunungan, wilayah yang masih terdapat gangguan keamanan ada di Papua Pegunungan. Namun demikian, Ma'ruf memastikan akan terus menjaga keamanan di wilayah tersebut.
Ketua Badan Pengarah Percepatan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) atau Badan Pengarah Papua (BPP) ini pun meminta agar dilakukan penjagaan di lokasi-lokasi strategis wilayah tersebut.
"Tempat tempat yang strategis itu harus ada penjagaan, harus ada pengawalan di situ. Jangan sampai di tempat itu kemudian tidak ada pengawalan, jadi ada pesawat datang kemudian bisa dibakar karena kurang pengawalan, harus dibuat pengawalan," ujarnya.