Ahad 05 Feb 2023 20:59 WIB

Survei Indobarometer Sebut Elektabilitas Ganjar di Peringkat Pertama

Ganjar disebut masih harus bersaing di internal PDIP.

 Survei Indobarometer Sebut Elektabilitas Ganjar di Peringkat Pertama. Foto:  Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat memberikan pengarahan kepada para peserta Verifikasi Dokumen Pendaftaran Ujian EPS-Topik Bagi Calon Pekerja Migran Indonesia, Program G To G Korea Selatan, di Universitas Negeri Semarang (Unnes), Jumat (27/1).
Foto: Dok. Republika
Survei Indobarometer Sebut Elektabilitas Ganjar di Peringkat Pertama. Foto: Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat memberikan pengarahan kepada para peserta Verifikasi Dokumen Pendaftaran Ujian EPS-Topik Bagi Calon Pekerja Migran Indonesia, Program G To G Korea Selatan, di Universitas Negeri Semarang (Unnes), Jumat (27/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - - Hasil survei yang dilakukan Indometer mengungkapkan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih mengungguli eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

"Temuan survei yang dilakukan Indometer menunjukkan Ganjar mengokohkan diri pada peringkat pertama dengan elektabilitas mencapai 25,1 persen," kata Direktur Eksekutif lembaga survei Indometer Leonard SB melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Ahad (4/2/2023).

Baca Juga

Di peringkat kedua Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memperoleh elektabilitas sebesar 21,5 persen disusul Anies Baswedan 20,2 persen atau terpaut tipis dari elektabilitas Prabowo.

Ia memperkirakan apabila tren kenaikan elektabilitas berlanjut, maka Anies berpeluang menggeser Prabowo dan berhadap-hadapan dengan Ganjar.

Menurut Leonard, elektabilitas ketiga nama yang digadang-gadang maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 tersebut sama-sama di kisaran 20 persen dengan tren kenaikan dialami Ganjar dan Anies. Sementara elektabilitas Prabowo cenderung stabil dan belum menunjukkan tanda-tanda kenaikan signifikan.

"Meskipun kuat, tetapi publik masih menunggu deklarasi koalisi Gerindra-PKB untuk mengusung Prabowo," lanjut Leonard.

Setelah beberapa bulan terbentuk, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya tak kunjung memutuskan siapa pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung.

Gerindra, sambung dia, hampir dipastikan akan mengusung Prabowo sebagai capres namun pilihan cawapres belum diputuskan. Di satu sisi, PKB juga bersikeras mengajukan ketua umumnya yakni Muhaimin Iskandar.

Di sisi lain, Anies Baswedan secara formal telah mendapatkan dukungan dari tiga partai yaitu NasDem, Demokrat dan PKS. Di atas kertas Anies berhasil mengamankan tiket pencapresan di atas ambang batas pencalonan presiden 20 persen.

"Namun publik juga masih menunggu progres Koalisi Perubahan, khususnya dinamika soal figur cawapres pendamping Anies," kata dia.

Sedangkan Ganjar masih harus bersaing di internal PDIP yang dinilainya condong mengusung Puan Maharani. Isu bakal ada kejutan saat HUT PDIP Ke-50 juga tidak terbukti meskipun Megawati disebut-sebut sudah mengantongi nama capres.

"Publik terus mencermati apakah Ganjar atau Puan yang didukung PDIP, dan dengan partai mana saja PDIP akan berkoalisi," ujarnya.

Selain tiga nama itu, Indometer juga mengungkapkan elektabilitas nama-nama lain yaitu Ridwan Kamil 5,1 persen, Sandiaga Uno 4,6 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono 4.4 persen. Ridwan Kamil dan Sandiaga yang sebelumnya mengalami penurunan elektabilitas kini mulai melandai, sedangkan Agus Harimurti Yudhoyono masih stabil.

"Ketiga figur tersebut berpeluang kuat dipasangkan sebagai cawapres," ucapnya.

Selanjutnya Puan Maharani memperoleh elektabilitas 3,0 persen, Erick Thohir 2,1 persen dan Khofifah Indar Parawansa 1,8 persen. Berikutnya Andika Perkasa 1,6 persen, Airlangga Hartarto 1,2 persen, Mahfud MD 1,1 persen dan Yenny Wahid 1,0 persen. Sisanya di bawah satu persen dan 6,3 persen menyatakan tidak tahu/tidak menjawab.

Survei Indometer dilakukan pada 21-27 Januari 2023 terhadap 1.200 responden di seluruh provinsi yang dipilih secara acak bertingkat survei. Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 dengan margin of error survei sekitar 2,98 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement