Kamis 02 Feb 2023 23:20 WIB

Nikah di KUA Jadi Tren Generasi Z dan Milenial, Tertarik Ikutan?

Ada yang memilih menikah karena low budget hingga menginginkan kesederhanaan semata.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Mansyur Faqih
Pasangan menikah di Kantor Urusan Agama (KUA)
Foto: Republika/Adhi.W
Pasangan menikah di Kantor Urusan Agama (KUA)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menikah di Kantor Urusan Agama (KUA) menjadi tren pilihan generasi Z dan milenial di Indonesia belakangan ini. Tren ini didorong pandemi Covid-19 yang menerpa dunia sehingga sangat membatasi ruang gerak semua orang.

Berbagai alasan masyarakat ketika memilih menikah di KUA. Selain ditimpa keadaan pandemi, ada yang memilih menikah karena low budget hingga menginginkan kesederhanaan semata. Yang penting bahagia lahir batin.

"Aku nikah tahun 2021. Gratis karena di KUA doang terus foto belakangnya pohon pisang HAHAHAHA," kata aku @odongpejj di Twitter yang menyertakan foto dengan pasangannya di momen hari istimewa mereka.

Menikah hanya di KUA menjadi pilihan rasional dan sederhana bagi banyak pasangan muda untuk memulai berjuang di kehidupan baru mereka. Selain dana yang dikeluarkan sedikit, langkah ini dipilih sebagai bagian untuk tidak memberatkan orang tua.

 

Stigma-stigma negatif bagi mereka yang memilih menikah di KUA rasanya sudah pudar. Paling penting bagi mereka adalah kebahagiaan yang dibalur kesederhanaan dan keintiman langsung di hadapan Kantor Urusan Agama.

"Aku dan suami adalah anak pertama. Awalnya meminta restu ke orang tua. Yang mau nikah kita, jadi bilang apapun prosesi pernikahannya nanti diserahkan ke kita. Pokoknya tidak mau memberatkan orang tua. Dan syukur mereka menerima dan mengerti," ujar Marsella Iskandar di Twitter membagikan tentang pengalaman pendaftaran pernikahannya di KUA 2020 lalu.

Ia meyakinkan keluarganya bahwa dana untuk pernikahan yang mahal dapat menjadi tabungan untuk masa depan. Oleh karenanya keluarga di kedua belah pihak setuju.

Marsella di akun Twitter @cellaiskandar juga membagikan besaran dana yang dihabiskannya untuk menikah di KUA. Menikah di KUA, kata dia, tidak mengeluarkan biaya sama sekali alias gratis.

"Tapi, sistem nikah di KUA ada waktunya, ya kalau mau gratis, yaitu pada hari kerja. Dan dijatahin juga waktunya hanya dua jam kalau tidak salah, karena ngga cuma kita aja yang nikah," katanya.

Ia hanya mengeluarkan dana untuk menyewa baju pengantin, kebaya orang tua dan adik sekitar Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta. Selain itu makeup, fotografer, dan seserahan hingga syukuran atau makan-makan bersama keluarga inti dan kerabat, yang juga terbilang murah.

Selain Marsella, beberapa pasangan muda membagikan momen bahagianya menikah di KUA. "Sama kak aku nikah th 2020 gratis di KUA foto belakangnya tukang sayur sama kebon deket rumah," kata pengguna Twitter @caaaatnipppp

Kendati demikian, masih banyak masyarakat yang kurang setuju dengan budaya menikah hanya di KUA. Banyak para orang tua mengharapkan pernikahan yang megah untuk para anak-anaknya karena ingin bersilaturahim.

"Mau nikah di KUA doang, mau resepsi sederhana, mau nikah resepsi mewah. Ya, nggak apa-apa. Definisi bahagia tiap orang beda-beda. Latar belakang keluarga juga beda-beda. Yang jadi masalah ketika kita ngeributin pilihan orang lain, padahal mereka nyaman dan bahagia dengan itu," kata Boy Candra melalui akun Twitter centang birunya @dsuperboy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement