REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Program Petani Milienial yang dibuat Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) menjadi polemik karena dikeluhkan oleh salah seorang pesertanya.
Yakni, seorang peserta Petani Milenial yang menggarap usaha tanaman hias, di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rizky Anggara mengaku kecewa dengan Program Petani Milenial tersebut terutama terkait offtaker.
Rizky mengatakan, ia bersama kelompoknya yang tergabung dalam Petani Milenial angkatan pertama tidak pernah dibayar oleh salah satu perusahaan swasta yang menjadi offtaker atas program tersebut. Akhirnya, Rizky dan rekan-rekannya harus dikejar-kejar utang bank yang nominalnya mencapai Rp 1,3 miliar.
Curhatan Rizky di twitter akhirnya mendapat tanggapan langsung dari Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Melalui akun Twitter pribadinya @ridwankamil, Pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut memohon maaf atas permasalahan yang terjadi dalam program Petani Milenial.
"Hatur nuhun Kang atas informasinya. Saya meminta maaf atas kekurangan program, dan meminta maaf atas kepada pihak yang mengalami ketidaknyamanan sebagai akibat dari permasalahan program ini," tulis Kang Emil dikutip Republika, dari cuitan di twitternya, Kamis (2/2/2023)
Kang Emil pun mengatakan, ia pun sudah menginstruksikan jajarannya agar segera menyelesaikan polemik program Petani Milenial ini. "Saya sudah instruksikan masalah ini untuk segera diselesaikan," katanya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan Pemprov Jawa Barat siap menjembatani permasalahan yang dihadapi oleh Petani Milenial tersebut. "Kalau pun ada permasalahan, kami dari pihak provinsi siap mempertemukan. Siap menyelesaikan. Jangan mudah putus asa. Kalau pun ada permasalahan jangan hanya diam, menyalahkan yang lain. Komunikasi dong dengan kami, dengan pemerintah," ujar Uu Ruzhanul Ulum kepada wartawan, Kamis (2/2/2023).
Wagub Uu Ruzhanul mengatakan, seharusnya peserta Program Petani Milenial bersyukur bisa menjadi bagian dalam program yang digagas oleh Pemprov Jawa Barat. "Seharusnya Petani Milenial itu bersyukur, pertama dia diberikan pelatihan, kemudian diberikan kemudahan dalam MoU dengan perusahaan lain. Ketiga diberikan kemudahan mendapatkan kredit," katanya.