Kamis 02 Feb 2023 08:13 WIB

Produk Fashion Jabar akan Diikutsertakan di New York Indonesia Fashion Week 

Perehalatan fesyen melibatkan 13 desainer Indonesia, dan 7 di antaranya dari Jabar.

Rep: Arie Lukihardianti / Red: Agus Yulianto
Founder IFAF yang juga istri Wakil Gubernur Jabar, Lina Marlina Ruzhanul (kerudung krem) berbincang-bincang usai memberikan keterangan pers di Gedung Sate.
Foto: Dok.Republika
Founder IFAF yang juga istri Wakil Gubernur Jabar, Lina Marlina Ruzhanul (kerudung krem) berbincang-bincang usai memberikan keterangan pers di Gedung Sate.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Indonesia Fashion Arts and Festival (IFAF) akan menggelar event New York Indonesia Fashion Week (NYIFW). Dalam kegiatan yang digelar 11 Februari 2023 di New York Amerika Serikat ini, akan ditampilkan sebanyak 120 produk fashion dari Jawa Barat dan Indonesia.

Bahkan, menurut Founder IFAF yang juga istri Wakil Gubernur Jabar, Lina Marlina Ruzhanul,  perehalatan fesyen tersebut sedikitnya melibatkan 13 desainer Indonesia, yang 7 di antaranya berasal dari Jabar.

Baca Juga

"Dalam NYIFW memang tidak ada tema khusus. Namun, yang akan dipamerkan nanti, akan membawakan beragam produk fesyen berbahan baku dari berbagai daerah di Indonesia," ujar Lina dalam acara konferensi pers di Gedung Sate, Rabu (1/3).

Lina mengatakan, IFAF merupakan yayasan yang mewadahi para pelaku UMKM di bidang fesyen. Para pegiatnya, salah satunya Lina sendiri. Ia, ingin menciptakan sesuatu even yang go internasional.

"Kebetulan di IFAF sudah ada yang pernah mengikuti acara serupa. Apa salahnya kita mencoba dan berkolaborasi dengan berbagai pihak dan menggelar event di luar negeri dengan biaya yang semurah mungkin," katanya.

Menurutnya, IFAF ingin memfasilitasi para desainer dan pelaku UMKM di bidang fesyen ini untuk memamerkan produknya di Amerika Serikat. Tentunya, difasilitasi dengan business matching bersama Konsulat Jenderal RI dan Kedutaan di Amerika Serikat.

Lina berharap, NYIFW menjadi branding untuk meningkatkan brand mereka. Serta, produk Indonesia termasuk Jabar bisa dikenal ke mancanegara.

Lina menjelaskan, semua yang terpilih ikut NYIFW sebelumnya sudah dikurasi dulu. Pada proses kurasi ini, cukup banyak desainer yang lolos. Namun, mereka berguguran saat pengurusan visa. Karena mengurus visa ke Amerika itu cukup sulit.

"Banyak yang rontok saat mengurus visa. Sangat kami sayangkan. Namun, mau bagaimana lagi. Kami saja waktu mengurus visa masih deg-degan takut tidak disetujui," katanya.

Pada event NYIFW, pihaknya berharap juga produk Indonesia bisa dikenal lebih luas termasuk ke mancanegara. Jadi, pihaknya tidak berpikir untuk menjual produk di sana. Minimal kegiatan ini bisa menaikkan branding para desainer Indonesia.

"Kami dalam hal ini bukan cari keuntungan, tapi kalaupun ada kelebihan keuntungan, akan diperuntukan untuk membantu teman-teman di UMKM. Misalnya untuk mengikuti berbagai event atau pameran dan fesyen show," katanya.

Selain itu, katanya partisipasi para desainer Jabar di event luar negeri akan menguatkan titel Bandung sebagai ibu kota Jawa Barat dengan julukan Parijs van Java. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement