REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat mengimbau masyarakat menyesuaikan rencana kegiatan di daerah itu saat berlangsung Bogor Street Festival Cap Go Meh, Ahad (5/2/2023), yang diperkirakan dihadiri ribuan orang sehingga berdampak kepadatan lalu lintas.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat dikonfirmasi dari Bogor, Rabu (1/2/2023), mengatakan demi kelancaran acara dan kenyamanan semua masyarakat diharapkan dapat selalu mengecek kanal-kanal informasi rekayasa lalu lintas dan kantong parkir yang disediakan petugas gabungan TNI, Polri, Dishub, dan Satpol PP.
"Tidak hanya warga Bogor, tapi warga Jakarta dan sekitarnya agar menyesuaikan dampak arus lalu lintas, sehingga kami perlu sekali mengingatkan untuk semua, rencana mengunjungi kota Bogor (nanti) agar menyesuaikan. Kami tidak ingin yang mengunjungi Kota Bogor kena macet dan sebagainya," katanya.
Ia memastikan perangkat daerah bersama TNI, Polri, mengoptimalkan koordinasi agar masyarakat atau pengunjung nyaman menyaksikan gelaran budaya Nusantara dalam Bogor Street Festival Cap Go Meh.
Gelaran budaya yang masuk 100 besar kalender kegiatan nasional Kharisma Event Nusantara" (KEN) itu, dapat disaksikan masyarakat seluruh Indonesia bahkan luar negeri yang ingin hadir ke Kota Bogor secara gratis di sepanjang 2,1 kilometer Jalan Suryakencana hingga simpang tiga SukasariKota Bogor.
Pengalaman tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19, kata Bima, pengunjung Bogor Street Festival mencapai ribuan orang sehingga potensi kemacetan lalu lintas cukup tinggi. Acara yang dimulai pukul 15.00-00.00 WIB akan berpotensi menyebabkan kepadatan lalu lintas sejak siang hari.
Dia mengatakan konsentrasi penyebaran informasi rekayasa lalu lintas dan kantong-kantong untuk pengunjung maupun nonpengunjung yang memang ingin ada aktivitas lain di Kota Bogor perlu tersampaikan secara masif.
Kantong parkir yang disediakan yakni di Mal BTM, ruas Jalan Raya Otista, Mal Botani Square, Jalan Djuanda dan Bogor Creativ Center (BBC).
"Namun, kami harapkan yang ingin menyaksikan Cap Go Meh untuk melihat kanal-kanal informasi agar tidak mepet, memarkirkan kendaraannya dan Pak Kapolres, Pak Dandim dan jajaran untuk membuat sistem mengantisipasi ketidaknyamanan yang mungkin terjadi," katanya.