Senin 30 Jan 2023 20:25 WIB

Buntut Penembakan Warga Waykanan, Massa Bakar Perusahaan Perkebunan Sawit

Ansori, warga Kampung Bumi Agung, meninggal dunia setelah ditembak petugas PT AKG.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Andri Saubani
Polda Lampung amankan lokasi pembakaran perusahaan sawit di Kampung Bumi Agung Kecamatan Bahuga, Kabupaten Waykanan, Lampung, Senin (30/1/2023).
Foto: Dok. Polda Lampung
Polda Lampung amankan lokasi pembakaran perusahaan sawit di Kampung Bumi Agung Kecamatan Bahuga, Kabupaten Waykanan, Lampung, Senin (30/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Buntut penembakan seorang warga oleh petugas keamanan, massa marah dan mengamuk lalu membakar fasilitas milik PT Adi Karya Gemilang (AKG) di Kampung Bumi Agung, Kecamatan Bahuga, Kabupagan Waykanan, Lampung, Senin (30/1/2023) pagi. Polda Lampung bersama Polres Waykanan menyatakan, kondisi tempat kejadian perkara (TKP) sudah kondusif.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh Republika, Senin (30/1/2023), kejadian pembakaran fasilitas PT AKG yang bergerak pada perkebunan sawit tersebut dipicu oleh kejadian penembakan oleh petugas PAM PT AKG. Ansori (32 tahun), warga Kampung Bumi Agung, meninggal dunia setelah ditembak petugas PAM PT AKG.

Baca Juga

Kejadian di TKP tersebut dilihat salah seorang warga lainnya. Korban yang berprofesi sebagai sopir pada lapak sawit di kampungnya, dicegat petugas. Menurut warga, petugas menduga warga itu mencuri tandan sawit, lalu petugas melepaskan tembakan mengarah korban.

“Padahal, saat diadang petugas korban sedang tidak membawa tanda sawit,” ujar seorang warga lelaki tidak mau menyebut namanya.

Warga menjelaskan, peluru bersarang di leher korban dan tembus di bawah lengannnya. Jenazah korban dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan otopsi. Setelah diketahui keluarga korban, massa Kampung Bumi Agung dan kampung lainnya bergerak mencari pelaku penembak Ansori yang meniggal dunia.

Setelah dicari tidak ditemukan, massa yang berjumlah lebih dari 300 orang menyerbu PT AKG. Tak dapat menahan kemarahan, massa merusak dan membakar fasilitas perusahaan. Semua fasilitas PT AKG seperti pupuk, solar, mobil, motor, truk, dan traktor, serta fasilitas kantor lainnya hangus dibakar.

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad setelah berkoordinasi dengan Kapolres Waykanan AKBP Teddy Rachesna, Senin (30/1/2023) menyatakan, pascapenyerbutan dan pembakaran fasilitas milik PT AKG, kondisi keamanan sudah aman dan kondusif.

"Dalam kejadian itu, tidak ada korban jiwa, dan setelah melakukan aksi pembakaran massa membubarkan diri pada pukul 03.30," kata Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad di Bandar Lampung, Senin (30/1/2023).

Saat ini, kata dia, petugas dari Polda Lampung bersama Polres Waykanan sedang menyelidiki kasus tersebut. "Petugas kepolisian saat ini tengah mengumpulkan keterangan dari para saksi-saksi," ujar Pandra.

Ia mengatakan, dugaan sementara aksi pembakaran dipicu kekecawaan warga Kampung Bumi Agung, Kampung Giri Harjo, dan Kampung Tulang Bawang karena terjadinya penembakan oleh oknum personel PAM Ditsamapta Polda Lampung yang bertugas di PT AKG Bahuga. Petugas tersebut menembak seorang warga Kampung Bumi Agung yang diduga melakukan pencurian sawit di kebun milik perusahaan.

Menurut dia, kronologi kejadian berawal pada Ahad (291/2023) sekitar pukul 23.00 personil PAM Ditsamapta Polda Lampung melaksanakan patroli di kebun sawit Blok 11, kemudian melihat seseorang diduga mencuri tandan buah sawit. Petugas berusaha menghentikan orang tersebut, dengan cara melakukan tembakan peringatan ke atas agar berhenti.

"Bukannya berhenti namun diduga pelaku, malah nekat melarikan diri dengan menggunakan kendaraan dengan kecepatan tinggi dan berusaha mencederai petugas kepolisian,” ujarnya.

Ia mengatakan, warga tersebut juga berusaha menabrakkan mobil yang dikendarai ke salah satu personel pengamanan PT AKG yang mengadangnya, sehingga personel tersebut, secara refleks gerak cepat guna menghentikan laju kendaraan. “Melakukan tindakan tegas terukur dengan melepaskan tembakan kearah mobil dan diduga mengenai korban yang berinisial A," kata Pandra.

Akibat luka tembak tersebut, korban kemudian dibawa ke Puskesmas Mesir Ilir untuk mendapatkan pertolong pertama, namun dalam perjalanan warga tersebut dinyatakan meninggal dunia. Saat ini Polda Lampung telah menerjunkan sejumlah personel dan pasukan untuk mendukung personel Polres Waykanan. Selain itu, menyiagakan pasukan Korps Brimob Polda Lampung.

Terhadap para pelaku pembakaran, Pandra berharap agar kooperatif kepada pihak kepolisian dan siap mempertanggung jawabkan perbuatannya. Sedangkan personel Ditsamapta Polda Lampung yang diduga melakukan penembakan terhadap korban, saat ini oknum tersebut telah diamankan Bidpropam Polda Lampung. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement