Senin 30 Jan 2023 18:12 WIB

BNPB: Kejadian Bencana pada Pekan Akhir Januari Meningkat

Awal Maret harus waspada banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Mansyur Faqih
Waspada bencana hidrometereologi. Ilustrasi
Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
Waspada bencana hidrometereologi. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 33 kejadian bencana selama sepekan terakhir, yakni 23-29 Januari 2023. Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, jumlah ini meningkat dibandingkan kejadian bencana pada pekan lalu.

"Kalau minggu lalu kita mengalami kejadian bencana paling sedikit dari awal tahun berkisar di angka 20-an sekarang kita udah naik lagi di 33 kejadian bencana," kata Abdul Muhari dikutip dari keteranganya dalam disaster briefing BNPB, Senin (30/1/2023).

Muhari mengatakan, 33 kejadian bencana tersebut masih didominasi bencana hidrometereologi yakni banjir 16 kejadian, longsor 10 kejadian, abrasi 1, cuaca ekstrem, dan gempa bumi dua kali. Muhari mengingatkan, Indonesia saat ini masih pada periode puncak musim hujan.

"Jadi nanti akhir atau mungkin di awal bulan Maret kita masih harus waspada kejadian bencana hidrometeorologi basah khususnya banjir tanah longsor dan cuaca ekstrem," ujarnya.

Dia melanjutkan, distribusi bencana hampir merata di seluruh Indonesia, kecuali Papua. Jika pekan lalu kejadian bencana hanya terfokus di Aceh, tetapi pekan ini meluas cukup merata di Sumatra. Mulai dari Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu.

"Jawa pasti ada karena yang namanya bencana hidrometeorologi basah pasti tidak lepas dari faktor populasi di mana populasi cukup tinggi pasti disitu bencana hidrometeorologi basah cukup dominan, karena keterbatasan kemampuan dari saluran drainase primer sekunder tersier kita itu biasanya dengan populasi itu mengalami degradasi," ujarnya.

Karena itu, BNPB mengimbau masyarakat tetap waspada mengingat prakiraan BMKG tentang potensi hujan masih cukup tinggi pada Februari hingga Maret.

"Sekali lagi ini masih akan berlangsung sampai akhir Februari atau di awal Maret dan ini merata jadi kita harus waspada dan benar-benar memperhatikan update informasi dari BMKG," ujarnya.

Sementara itu, untuk bencana geologi ada dua kali kejadian, yang terbaru di Pengalengan di Bandung. Muhari mengingatkan, bencana geologi patut diwaspadai karena kejadian terbaru, meski kekuatan magnitudo kecil tetapi cukup merusak.

"Jadi kembali lagi meskipun kita sedang pada puncak musim hujan, kewaspadaan kita terhadap potensi bencana geologi itu masih harus tetap diperhatikan, khususnya untuk kita melihat kembali rumah-rumah kita masing-masing," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement