Jumat 27 Jan 2023 18:12 WIB

Banjir Rob Pesisir Pulau Bintan, 13.018 Jiwa Terdampak

Banjir rob terjadi di wilayah Kota Tanjungpinang, Kabupaten Bintan.

Banjir rob berdampak pada 13.018 orang di daerah pesisir Pulau Bintan, yang mencakup bagian wilayah Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan di Provinsi Kepulauan Riau.
Foto: ANTARA FOTO/Joni Saputra/Lmo/rwa.
Banjir rob berdampak pada 13.018 orang di daerah pesisir Pulau Bintan, yang mencakup bagian wilayah Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan di Provinsi Kepulauan Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyatakan, banjir rob berdampak pada 13.018 orang di daerah pesisir Pulau Bintan, yang mencakup bagian wilayah Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan di Provinsi Kepulauan Riau.

"Saat ini jumlah korban yang terdata baru untuk Pulau Bintan (Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan), yaitu 13.018 jiwa," kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Riau Muhammad Hasbi, saat dihubungi dari Kota Batam, Jumat (27/1/2023).

Baca Juga

Ia mengatakan, petugas masih mendata dampak banjir di bagian wilayah Provinsi Kepulauan Riau yang lain, termasuk Kota Batam serta Kabupaten Karimun, Lingga, Anambas, dan Natuna. "Besok (pendataan) kemungkinan sudah selesai," katanya.

Dia menyampaikan, sejak Senin (23/1/2023) hingga Kamis (24/1/2023) banjir dan kondisi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan angin kencang. Cuaca ekstrem terjadi di hampir seluruh bagian wilayah Kepulauan Riau.

"Banjir rob ini kan fenomena alam yang terjadi setiap tahun dan ini menjadi masalah yang harus kami dihadapi, untuk melakukan antisipasi agar dampaknya tidak terlalu besar," katanya.

Menurut dia, BPBD berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota dalam menangani dampak bencana banjir, termasuk menyiapkan tempat pengungsian dan menyalurkan bantuan bagi warga yang terdampak. "Untuk logistik, kami sudah menyiapkan dari jauh-jauh hari, kepada petugas BPBD yang ada di kabupaten/kota untuk disalurkan kepada warga yang terdampak," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement